Situbondo- Pakaian khas Madura yaitu Sakera dan Marlena, turut memeriahkan pawai Hari Jadi Besuki (HJB) ke 255. Pawai budaya ini diikuti ribuan pelajar mulai tingkat SD sampai SMA.
Pawai budaya ini sekaligus menjadi ajang mengenang kejayaan Karesidenan Besuki, yang merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Di jaman penjajahan, Karesidenan Besuki pernah menjadi pusat pemerintahan. Saat itu secara administratif Karesidenan Besuki membawahi Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi.
Seribu lebih peserta sangat antusias mengikuti pawai budaya hingga finish di alun-alun Besuki. Beragam penampilan di peragakan peserta pawai, mulai kereta kencana, busana kontemporer hingga busana klasik bernuansa kebudayaan lokal khas Jawa-Madura.
Menurut Panitia HJB ke 255, Gus Barrun Hoironi, pawai budaya ini sebagai bentuk melestarikan kebudayaan. Para generasi millenial harus mengenal warisan budaya leluhurnya. Barrun menambahkan, pawai budaya akan menjadi kegiatan rutin setiap peringatan Hari Jadi Besuki. Peserta pawai diharapkan tak hanya menampilkan fashion, melainkan harus lebih kreatif menggali nuansa kebudayaan lokal.