Situbondo-Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, sedang mengembangkan jiwa entrepreneur santri, melalui event pameran produk santri dan alumni. Pameran tersebut mengangkat seluruh produk di daerah santri masing-masing dari seluruh nusantara.
Pameran produk khusus santri putri itu dibuka langsung pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Ada 35 stand pengurus Rayon Iksass se nusantara serta beberapa stand pameran milik Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP).
Menurut Kiai Azaim, pameran produk santri dan alumni, merupakan laboratorium bagi para santri untuk mempersiapkan diri ketika terjun ke masyarakat.
Kiai Azaim mengatakan, menjalankan dakwah melalui jalur pemberdayaan ekonomi keumatan, merupakan wasiat para almarhumain Ponpes Sukorejo. Bagi alumni Sukorejo, mengembangkan konsep ekonomi keumatan bukan hanya tentang untung rugi, melainkan harus menjaga prinsip-prinsip ekonomi Syari’ah.
“Sehingga pemberdayaan ekonomi bukan hanya soal keuntungan materi, tetapi lebih dari itu bagaimana prinsip-prinsip ekonomi syari’ah juga menjadi pondasi. Ketika ekonomi kuat dan halal maka akan menjadi jalan kebaikan dalam beribadah dan berdakwah,” katanya dalam tausiyahnya.
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Zeiniye, mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan pameran produk santri dan alumni. Kegiatan tersebut merupakan wujud dari program Pemprov Jawa Timur, yaitu OPOP atau One Pesantren One Product.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Para santri tidak hanya mengaji di Pesantren, melainkan nanti akan muncul sosok entrepreneurship baru dari pesantren Sukorejo,” kata Zeiniye yang juga Wakil Ketua Pusat Iksass bidang Ekonomi.
Zeiniye yang juga Ketua DPC PPP Situbondo mengatakan, kedepan para santri harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di tengah masyarakat. Pameran produk santri dan alumni ini diharapkan akan memupuk jiwa wirausaha para santri.
Oleh karena itu kata Zeiniye, selain kegiatan pameran produk, kedepan perlu dilakukan penguatan kewirausahaan, mulai teknik processing produk, manajemen ekonomi pemasarannya serta membangun jaringan dalam rangka promosi produk. “Kegiatan semacam harus terus dikembangkan termasuk di kalangan alumni. Apalagi Ponpes Sukorejo memiliki organisasi Iksass yangan jaringannya sudah se nusantara,” sambungnya.