
Situbondo- Musim terang bulan waktunya nelayan beristirahat sejenak. Para nelayan biasanya memanfaatkan waktu terang bulan itu untuk membetulkan perahu maupun jaring ikan yang rusak terkena batu karang laut.
Para nelayan tidak melaut di musim terang bulan karena sulit menangkap ikan. Tak heran, kalau musim terang bulan harga ikan laut di pasaran lebih mahal, karena sebagian besar nelayan libur melaut.
Hafidz, salah seorang nelayan asal Besuki mengatakan, sebagian besar nelayan tidak melaut terutama para nelayan perahu besar, karena saat musim terang bulan para nelayan kesulitan menangkap ikan.

“Kalau dipaksakan melaut hasil tangkapannya sedikit dan rugi biaya operasional. Gak cukup beli BBMnya,” katanya, Rabu, 13 Juli 2022.
Menurut Hafidz, para nelayan sudah mulai tidak melaut sejak dua hari sebelum bulan purnama. Para nelayan yang masih melaut biasanya nelayan perahu kecil. Berangkat melaut sekitar pukul 2 atau 3 sore dan pulang melaut malam hari.
“Kalau saya sudah dua hari tidak melaut. Perahu saya tambatkan karena akan diperbaiki,” terangnya.
Senada diungkapkan Tono, seorang nelayan asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Menurut Tono, musim terang bulan juga dikenal dengan musim peceklik ikan. Sebagian besar nelayan memilih beristirahat sambil membetulkan jaring yang rusak terkena batu karang.
“Saya seharian betulkan jaring karena banyak yang bolong. Saya akan mulai melaut paling dua hari lagi,” katanya, ditemui saat mengayam jaring di pesisir Panarukan.
Reporter: Zaini Zain