Situbondo- Erupsi gunung Semeru menyisakan duka mendalam. Selain menyebabkan belasan orang meninggal serta puluhan orang luka-luka.Banyak warga kehilangan tempat tinggal karena tertimbun guguran awan panas.
Bencana alam gunung Semeru memantik empati berbagai kalangan di Situbondo untuk melakukan penggalangan dana, salah satunya pelajar pecinta alam SMA Negeri 1 Suboh. Mereka melakukan penggalangan dana di perempatan lampu merah Kecamatan Besuki, Minggu kemari.
Salah seorang pelajar SMAN 1 Suboh, Didalma Sofi Ramadhani, mengaku terketuk melakukan penggalangan dana sebagai bentuk empati terhadap para korban erupsi gunung Semeru. Kejadian di Kabupaten Lumajang dan Malang merupakan duka seluruh masyarakat Indonesia. Tak heran, kalau di media sosial ramai tagar “Pray For Semeru”.
“Sebagai pecinta alam kami merasa terketuk untuk membantu saudara kita di Lumajang dan Malang yang jadi korban erupsi gunung Semeru,” ujar siswi kelas X SMAN 1 Suboh itu, Minggu, 5 Desember 2021.
Menurutnya, dirinya dan sesama teman pecinta alam di sekolahnya tak pernah menyangka, gunung Semeru akan mengalami erupsi besar dan mengeluarkan guguran awan panas sedahsyat itu. Secara spontan, para pelajar pecinta alam ini mengaku melakukan penggalangan dana untuk meringankan beban para korban.
Selain melakukan penggalangan dana, para pelajar ini juga mengumpulkan baju layak pakai. Semua bentuk sumbangan yang terkumpul akan disampaikan langsung ke posko penanganan korban erupsi gunung Semeru.
“Kami akan melakukan penggalangan dana hingga beberapa hari kedepan sampai donasi yang akan disumbangkan ini sudah cukup,” tuturnya.
Seperti diketahui, gunung Semeru mengalami erupsi besar disertai guguran awan panas, Sabtu sore, 4 Desember 2021. Erupsi gunung Semeru tak hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur di Kabupaten Lumajang dan Malang, melainkan berdampak sosial ekonomi terhadap warga terdampak. Saat ini, status gunung Semeru masih level II atau waspada.
Sesuai data BPBD Lumajang yang diterima media, hingga Minggu sore sudah ada 14 orang ditemukan meninggal dunia akibat erupsi gunung Semeru, tersebar di Dusun Curahkobokan, Desa Supituran, Kecamatan Pronojiwo sebanyak 11 orang, sedangkan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sebanyak tiga orang. Didua dua kecamatan itu juga dilaporkan korban terluka sebanyak 69 orang.
Reporter: Zaini Zain