
Situbondo- Pemkab Situbondo akhirnya menambah anggaran pelayanan kesehatan bagi warga miskin pengguna SPM (Surat Pernyataan Miskin). Dengan anggaran tambahan ini warga miskin sudah bisa kembali berobat.
Sejak 2 Juni 2020, Pemkab Situbondo telah menghentikan pengobatan pengguna SPM di rumah sakit maupun Puskesmas, karena anggaran yang tersedia sebesar Rp 1 Miliar sudah habis. Penambahan anggaran SPM itu telah diputuskan melalui rapat bersama antara Pemkab dan DPRD, Rabu, 10 Juni 2020.
Penambahan anggaran SPM menggunakan dana BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) di tiga rumah Sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem, serta Rumah Sakit Umum Daerah Besuki dan Asembagus.
Menurut Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, karena penambahan anggaran SPM sudah diputuskan bersama DPRD, maka dirinya akan segera mengirim berita acara keputusan rapat ke Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, agar kembali melayani kesehatan bagi warga miskin pengguna SPM.
“Setelah kita hitung-hitung maka yang paling tepat penambahan anggaran melalui dana BLUD. Kita punya tiga rumah sakit, jika yang satu habis bisa di back up rumah sakit lainnya,” katanya saat ditemui di Kantor DPRD.
Dadang menambahkan, pelayanan kesehatan bagi pengguna SPM berlangsung sebagaimana biasa. Namun karena dana yang tersedia di BLUD terbatas, maka hanya cukup membiayai pasien SPM hingga dua bulan kedepan.
Oleh karena itu, Bupati minta dukungan DPRD untuk mempercepat pembahasan Perubahan APBD 2020. Sebab, jika pembahasan tak dipercepat bisa menyebabkan pasien SPM tak bisa tertangani lagi.
“Kita minta dukungan teman-teman dewan mempercepat PAPBD agar bisa mengalokasikan lagi anggaran SPM,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Situbondo, Abdur Rahman, mengaku senang adanya penambahan anggaran SPM. Beberapa hari ini kata Abdur Rahman, DPRD berjuang agar Pemkab segera membuka layanan kesehatan lagi bagi warga miskin pengguna SPM.
“Kami tidak mempersoalkan sumber dananya dari mana, yang terpenting warga miskin bisa menikmati APBD. Memang ini yang kita perjuangkan beberapa hari ini,” ujarnya.