Pemkab Situbondo MOU Dengan PT Sorgum Indonesia

0
434
bhasafm
Plt. Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi menandatangi MoU dengan Pt Sorgum Indonesia ( foto : Zaini Zain )

Situbondo- Pemkab Situbondo melakukan MOU (Memorandum Of Understanding) dengan PT Sorgum Indonesia. Salah satu poin penting nota kesepahaman tersebut yaitu adanya jaminan pasar pembelian hasil tanaman sorgum di Situbondo.

Menurut Plt. Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi, dengan MOU tersebut memberi harapan baru bagi petani Situbondo, mengingat tanaman sorgum bisa ditanam di lahan marginal. Melalui MOU dengan PT Sorgum Indonesia sekaligus menjamin pasar hasil pertanian sorgum.

“Kita sudah uji coba tapi selama ini masih kebingungan pasarnya,” ujar Yoyok Mulyadi, ditemui usai melakukan MOU  di pusat kebun benih di  Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kamis, 21 Januari 2021.

Menurut Yoyok, gagasan tanaman Sorgum sebenarnya muncul dari mendiang Bupati Dadang Wigiarto.   Setelah MOU, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura, akan membahas secara teknis dengan pihak perusahaan.

Yoyok menambahkan, bagi petani yang ingin menanam Sorgum akan mendapat fasilitas benih serta modal. Tak hanya itu, petani juga tak perlu bingung lagi, karena hasil pertanian Sorgum sudah terjamin pasarnya.

“Ini paket lengkap dari hulu ke hilir, ada bantuan bibit dan hasilnya akan dibeli,” katanya

Pernyataan senada diungkapkan Kepala   Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemkab Situbondo, Sentot Sugiyono. Menurut Sentot, melalui MOU tersebut diharapkan akan menjadikan petani Situbondo sejahtera.

Sentot menjelaskan awal Bupati Dadang Wigiarto memilih tanaman sorgum sebagai tanaman alternatif. Menurutnya, setiap daerah diharuskan memiliki tanaman alternatif mengantisipasi krisis pangan.

“Selama masa uji coba kami masih kebingungan. Namun  saat ini kami sudah masuk tanaman sorgum kedalam  tanaman ketahanan pangan,” ujarnya.

Sentot mengatakan, bahwa tanaman Sorgum juga bisa dimakan karena memiliki kandungan gizi cukup bagus. Tanaman sorgum juga  bisa dibuat pakan ternak maupun bahan baku industri. Oleh karena itu, menanam sorgum merupakan peluang besar bagi petani di Situbondo terutama yang memiliki lahan marginal,  mengingat tanaman sorgum tak membutuhkan banyak air.

Hanya saja kata Sentot, dirinya tetap meminta support Kementerian Pertanian untuk mensukseskan tanaman sorgum di Situbondo. Sebab untuk menggarap lahan tandus atau marginal memerlukan banyak peralatan operasional.

“Alhamdulillah Dirjen Tanaman Pangan hari ini datang beserta para direktur. Setelah ini, kami masih akan membahas lagi secara teknis MOU dengan PT Sorgum Indonesia,” terangnya.