Situbondo– Arus mudik lebaran di Pelabuhan Jangkar sudah membludak sejak dua hari terakhir ini. Pemudik asal kepulauan Ra’as Sumenep yang tak bisa mengikuti kapal feri, tetap memilih menggunakan kapal perahu di pelabuhan tradisional.
Untuk sampai ke kapal perahu, para pemudik harus memanfaatkan jasa ojek gendong. Para pemudik menggunakan perahu kecil, untuk sampai ke atas kapal perahu yang berada di tengah laut.
Menurut Subairi , penyedia jasa ojek gendong, setiap pemudik yang menggunakan jasanya ditarik biaya 5 ribu rupiah perorang. Setiap harinya kata Subairi, para pekerja di pelabuhan tradisional jangkar bisa memperoleh penghasilan 35 hingga 40 ribu perhari.
Sementara itu, Siti Aisyah, seorang pemudik asal Ra’as Sumenep Madura, mengaku, dirinya tidak takut pulang kampung menggunakan kapal perahu karena sudah biasa. Aisyah menambahkan, untuk sampai ke Pulau Ra’as butuh waktu 4 hingga 5 jam di atas perahu.
Banyaknya pemudik yang akan pulang kampung, membuat mereka harus berdesak-desak di atas kapal perahu. Sebagin penumpang memilik duduk di atas perahu. Meski berbahaya, para pemudik sepertinya tak punya pilihan lain, karena mengaku sudah rindu ingin merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman.