Penutupan Tiga Tempat Pasar Hewan Sebagai Upaya Menekan Kasus PMK yang Semakin Meluas

0
129
Petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Situbondo sedang memvaksinasi PMK (Foto oleh RRI)

Situbondo, bhasafm.co.id- Pemkab Situbondo, mengeluarkan Surat Edaran penutupan tiga pasar hewan di Situbondo, seiring dengan mewabahnya virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan akan dilakukan selama 21 hari terhitung mulai tanggal 13 Januari hingga 2 Februari 2025.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Situbondo, Ahmad Junaidi mengatakan, tiga pasar hewan yang akan ditutup sementara yaitu pasar hewan di Kecamatan Asembagus, pasar hewan di Sumberkolak Kecamatan Panarukan dan pasar hewan di Kecamatan Besuki.

Penutupan tiga tempat pasar hewan ini menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pertanian RI mengenai kewaspadaan dini peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS) yaitu penyakit mulut dan kuku (PMK) yang bertujuan menekan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Menurut Junaidi pasar hewan sangat rentan untuk penularan virus PMK, karena sapi di pasar hewan ini berasal dari berbagai daerah seperti Probolinggo, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Madura, dan lainnya.

Junaidi menyebutkan, kasus PMK di Situbondo sejak Desember 2024 hingga hari ini ada sebanyak 210 ekor sapi yang terpapar PMK, 43 ekor sapi di antaranya mati. Sesuai kajian epidemiologi di Situbondo telah terjadi peningkatan kasus PMK.

Disnakkan Situbondo mengimbau agar para peternak dan pelaku usaha peternakan tidak melakukan aktivitas jual beli ternak dalam skala besar, di dalam maupun di luar pasar hewan serta menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar dengan melakukan penyemprotan disinfektan untuk menjaga kesehatan ternak.

Jika ada ternak yang sakit, segera dipisah dengan ternak lainnya yang sehat dan segera melaporkan kepada petugas pusat kesehatan hewan setempat untuk segera mendapatkan penanganan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.