Situbondo- Ada empat desa yang akan melangsungkan Pilkades masuk daftar paling rawan terjadi konflik. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja Komisi I DPRD Situbondo bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Bakesbangpol.
Rapat kerja yang berlangsung di ruang Komisi I tersebut, juga membahas secara khusus persiapan tahapan Pilkades serentak di 116 desa 23 Oktober mendatang, termasuk isu paling hangat yaitu pelaksanaan tes tulis bagi 13 Desa yang memiliki pendaftar calon lebih dari lima orang.
Berdasarkan data yang diterima Komisi I DPRD, empat desa yang diprediksi paling rawan, yaitu Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih. Desa Kukusan, Kecamatan Kendit, serta Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Janur Sastra Anda mengatakan, prediksi empat desa paling rawan terjadi konflik berdasarkan isu-isu yang berkembang saat ini. Meski demikian, secara umum semua desa yang akan melangsungkan Pilkades sama-sama memiliki potensi terjadi konflik dan perlu langkah antisipasi sejak dini.
Menurut Janur, rapat kerja dengan DPMD dan Bakesbangpol juga merumuskan penyebab yang bisa memicu terjadinya konflik, seperti panitia tidak netral maupun faktor lain seperti masuknya perjudian. Janur mengaku, hasil rapat kerja tersebut juga akan dikoordinasikan dengan pihak Polres Situbondo.
Janur menambahkan, selain masalah kerawanan konflik, rapat kerja juga membahas tes tulis bagi desa yang memiliki pendaftar kandidat lebih dari lima orang. Janur mengaku sudah mempertanyakan perubahan regulasi yang menghapus skoring karena menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Menurutnya, berdasarkan penyampaian DPMD, bahwa penghapusan skoring itu sudah melalui analisis dan tidak menyalahi aturan. Para kandidat akan mengikuti tes tulis meliputi materi pengetahuan umum, pengetahuan pemerintahan serta pengetahuan pemerintahan desa.