PJU Mati Akibat Salah Perencanaan Refocusing Anggaran Rutin, DPRD Situbondo Tak Ikut Bahas Refocusing

0
375
Bhasafm
Hadi Prianto, Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo (foto: Zaini Zain)

Situbondo- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) mulai buka suara, terkait matinya PJU  atau Penerangan Jalan Umum di Alun-Alun Situbondo, disebabkan karena kesalahan perencanaan. Pemkab dinilai ceroboh karena ikut merefocusing anggaran belanja rutin untuk penanganan Covid-19.

Akibatnya, tidak hanya PJU di alun-alun Situbondo saja yang dimatikan karena tak bisa bayar ke PLN, melainkan taman kota Second City Asembagus dan pasar Asembagus juga ikut dimatikan.  Kesalahaan perencanaan anggaran tersebut dinilai mengganggu pelayanan publik di Situbondo.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto mengatakan, DPRD secara kelembagaan tidak pernah ikut membahas refocusing anggaran, karena hal itu kewenangan Pemkab.  Ada 12 kali refocusing APBD induk 2020 dan semuanya ditetapkan melalui Peraturan Bupati (Perbup), bukan melalui Perda (Peraturan Daerah) yang melibatkan DPRD.

“Kami gak pernah tahu karena tak pernah ikut membahas refocusing anggaran untuk penanganan Covid. Kami tahu datanya setelah diberikan saat akan membahas Perubahan APBD 2020,” katanya, Sabtu, 23 Oktober 2020

Hadi menambahkan, dirinya sudah mengingatkan Pemkab agar tak merefocusing belanja rutin seperti anggaran listrik dan air di semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Namun Pemkab tetap melakukannya dengan dalih akan dianggarkan kembali melalui Perubahan APBD 2020.

“Jangan menyalahkan siapa-siapa untuk menutupi kesalahan diri sendiri. Disitu ada kesalahan perencanaan dan DPRD tak pernah terlibat didalamnya (pembahasan refocusing anggaran),” ujarnya

Menurut Hadi, refocusing anggaran untuk penanganan Covid seharusnya untuk anggaran belanja modal barang dan jasa bukan angaran rutin. Untungnya pengesahan APBD perubahan masih tepat waktu, meski sempat ada beberapa persyaratan yang diajukan sejumlah fraksi di DPRD.

“Disisi lain sejumlah anggaran proyek Dana Alokasi Umum tidak di refocusing, seperti  proyek trotoar dan tetap di laksanakan pengerjaannya. Ibaratnya Pemkab mementingkan beli garam ketimbang beli beras,” sindir politisi  Partai Demokrat tersebut        

Data yang diterima Bhasa menyebutkan. Jumlah total tagihan PJU di Situbondo sekitar Rp 1,2 miliar per bulannya. PJU di alun-alun Situbondo kembali hidup setelah Pemkab membayar sebagian tagihan PJU sebesar 350 juta ke PLN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.