Situbondo- Masih tingginya pernikahan di usia dini, mendapat perhatian serius Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Situbondo. Pernikahan dini dinilai sangat mempengaruhi IPM atau Indeks Pembangunan Manusia.
Ketua Tim Penggerak PKK Situbondo, Hj. Juma’ti Karna Suswandi, mengatakan, dirinya akan terus mensosialisasikan bahaya pernikahan usia dini. Kali ini, istri Bupati Karna Suswandi itu melakukan sosialisasi di tiga Kecamatan yaitu Asembagus, Jangkar dan Banyuputih.
Menurut Juma’ati, dampak pernikahan dini bisa menyebabkan angka putus sekolah, kematian ibu dan anak, tingginya angka perceraian serta menyebabkan balita stunting.
“Angka pernikahan dini di Situbondo masih cukup tinggi, ini menjadi tugas kita bersama untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat,” terangnya, Senin, 13 September 2021.
Jumati menambahkan, hingga Juli 2021 tercatat 514 kasus pernikahan dini. Ironisnya, dari jumlah tersebur ada 19,93 persen masih berusia dibawah usia 19 tahun.
Juma’ati meminta semua elemen masyarakat termasuk Fatayat NU, Muslimat NU dan kader PKK serta penyuluh KB untuk terus menyosialisasikan tentang bahaya pernikahan dini kepada masyarakat.
“Kami dari TP-PKK Situbondo akan terus mensosialisasikan bahayanya menikah di usia dini. Semua kader PKK dan penyuluh KB harus juga turun langsung ke pelosok desa sosialisasikan tentang ini,” tambahnya.
Reporter: Zaini Zain