Situbondo, bhasafm.co.id- Polisi akhirnya meringkus lima orang pelaku diduga terlibat tindak pidana penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis bio solar. Lima pelaku ditetapkan tersangka pada 4 September 2024. Mereka ditangkap di rumahnya, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan.
Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan mengatakan lima orang tersangka ditangkap saat mereka melakukan aktivitas pengisian BBM jenis bio solar bersubsidi ke truk tangki.
Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita beberapa barang bukti di antaranya satu unit truk tangki warna biru, satu unit kendaraan roda tiga warna hitam, delapan buah tangki berukuran 30 liter, satu unit mesin pompa air dan selang, dan satu unit mesin penyedot.
Modus operandi yang dilakukan yakni tersangka membeli BBM subsidi jenis bio solar di SPBU Panarukan dengan harga subsidi sebesar Rp6.800 per liter. Mereka menggunakan surat rekomendasi nelayan sehingga bisa membeli bio solar jumlah besar dengan harga subsidi. Hal ini yang mengakibatkan harga solar di tingkat nelayan mahal.
BBM bio solar kemudian dijual lagi dengan harga Rp7.300 per liter kepada pengepul dan dijual lagi kepada nelayan seharga Rp7.800 per liter. Harga tersebut dikeluhkan nelayan karena mahal.
Lima orang tersangka dijerat Pasal 55 Undang Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi tentang penimbunan minyak bumi dan gas, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Adapun nama-nama tersangka di antaranya ADC alias AP yang berperan sebagai pengepul BBM jenis bio solar, MAR alias A berperan sebagai sopir truk tangki, AAM yang berperan sebagai kernet, MFR berperan sebagai pembeli BBM dari pengepul dan termasuk R yang juga bertindak sebagai pengepul.