Situbondo- Keluarga besar pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo berkabung. KH. Muzakki Ridwan, pengasuh Ma’hadul Qur’an Pondok Sukorejo wafat, Sabtu 30 November 2019 sekitar pukul 9 malam.
Kiai Muzakki Ridwan dikebumikan di kompleks pemakaman Masjid Jami’ Ibrahimy, Minggu pagi kemarin. Shalat jenazah dipimpin K.H. Afifuddin Muhajir dan pembacaan talqin oleh K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy. Puluhan ribu santri dan simpatisan turut mengantarkan Kiai Muzakki ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Kiai Muzakki Ridwan wafat di usianya ke 62 tahun di salah satu rumah sakit di Situbondo. Kiai Muzakki sempat menjalani perawatan medis sejak pagi dan wafat pada malam harinya.
Dikalangan santri dan alumni Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, Kiai Muzakki Ridwan merupakan sosok figur yang istiqomah. Sebagai pengasuh di pondok pesantren Ma’hadul Qur’an, Kiai Muzakki menjadi penjaga para penghafal al-Qu’an.
Salah seorang alumni Ponpes Sukorejo, KH. Misbahus Salam mengaku, bahwa KH. Muzakki Ridwan bukan hanya sebagai guru, melainkan sebagai Murabbi Ruhi wa Jasadii. Kiai Muzakki merupakan sosok teladan yang selalu menebarkan cahaya Al Qur’an.
Kiai Misbah mengaku mengenal Kiai Muzakki sekitar 10 tahun di pesantren Sukorejo dan tak pernah putus bersilaturrahim meski sudah menjadi alumni. Menurut Kiai Misbah, di Pesantren Sukorejo Kiai Muzakki pernah menjadi kepala keamanan. Tak heran jika Kiai Muzakki sangat disiplin dan istiqomah.
Kiai Misbah mengatakan, Kiai Muzakki Ridwan juga sering memberikan ijazah wiridan kepada santri. Kerapkali Kiai Muzakki juga meberikan ijazah wiridan melalui surat ke masing-masing asrama santri agar di baca para santri. Tak hanya berkaitan dengan situasi di pondok Pesantren, melainkan untuk kepentingan NU maupun keselamatan bangsa.