Situbondo- Pemkab Situbondo menandatangani MoU pemberdayaan emak-emak pedesaan dengan PT Amartha Mikro Fintek, di pendopo Kabupaten amukti praja, Kamis kemarin. MoU tersebut dilakukan untuk memberikan penguatan ekonomi emak-emak pedesaan.
Ada tujuh pihak yang terlibat dalam MoU tersebut. Selain Pemkab dan PT Amartha Mikro Fintek, MoU juga dilakukan bersama Bank Jatim, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Tim Penggerak PKK Kabupaten Situbondo, PC Fatayat NU Situbondo, serta Fajar Emak Sholehah.
Usai penandatanganan MoU dilanjutkan dengan penyaluran pinjaman modal kepada tiga perwakilan pelaku UMKM, yaitu bergerak di sektor kerajinan gantungan kunci, pelaku industry tahu serta pemilik warung peracangan.
Menurut Direktur Komersial PT Amartha Mikro Fintek, Hadi Wenas, tahun ini pihaknya menyiapkan pinjaman uang 25 miliar untuk pelaku UMKM di Situbondo. Pinjaman modal usaha ini khusus penguatan ekonomi perempuan pedesaan.
“Perusahaan kami 100 persen murni bergerak di bidang pinjaman modal usaha khusus emak-emak pedesaan,” katanya ditemui usai MoU di pendopo Kabupaten Situbondo, Kamis, 8 April 2021.
Hadi Wenas menambahkan, pinjaman modal usaha berbasis kelompok. Satu kelompok bisa 10 hingga 20 orang dan rumahnya masih berdekatan. Setiap orang akan mendapat pinjaman modal antara 4 hingga 5 juta.
Hadi Wenas mengatakan, sesuai keinginan Bupati Situbondo, saat ini PT Amartha Mikro Fintek sudah memiliki sembilan cabang di Situbondo, yaitu di Kecamatan Melandingan, Bungatan, Kendit, Panarukan, Situbondo, Mangaran, Panji, Asembagus dan Jangkar.
“Misi kami mewujudkan kesejahteraan usaha emak-emak di desa melalui usaha mikro yang ada di desa-desa. Saat ini kami sudah membuka cabang, karena sesuai keinginan Pak Bupati kami harus menjangkau 17 Kecamatan,” katanya
Reporter: Zaini Zain