Qianzi awalnya bernama Satu Band yang didirikan sejak tahun 2009. Namun uniknya, semua personel band ini merupakan kru-kru dari band Indonesia ternama.
“Cuma memang kendalanya kita gak pernah ketemu, materi lagu sudah ada, karena kesibukan masing-masing. Kenapa dibilang satu, karena satu karier yang sama sebagai kru band. Akhirnya kita bikin, kita cari personel yang dari Sukabumi biar kita intens ketemu,”
Berjalannya waktu, band itu berubah nama menjadi Qianzi dengan jumlah personel lima orang, Firman (Vokal), Deni Enok (Bass), Adi (Drum), Ali (Gitar), dan Basit (Keyboard).
“Akhirnya kita ubah nama Qianzi. Bahasa Jepang artinya keberuntungan. Saya mikirnya dalam berkarya itu mungkin sekali dua kali gak akan diterima masyarakat. Tapi kita gak boleh putus asa, kita terus aja berkarya,” ujar Firman.
Ada tiga lagu yang sudah dirilis Qianzi yakni yang pertama Kepada Bintang, Maafkan Aku. dan yang baru dirilis Jangan Tangisi.
Jangan Tangisi ini menceritakan sepasang kekasih yang memilih mengakhiri hubungan percintaannya karena begitu banyak perbedaan , tentangan, dan ketidakcocokan. Namun mereka ingin mengakhiri hubungan itu secara baik-baik sehingga mereka sama sama mengingatkan, Jangan sampai setelah hubungan itu berakhir, tidak ada rasa sesal, sakit hati, dan mau menerima bahwa takdir tidak bisa mempersatukan selamanya.
“Ini single ketiga, katanya single ketiga ini saya berkaca dengan band-band besar, begitu album ketiga dar. Minimal kita dikenal. Konsep penciptanya Ali, dia kerja di label dan dia memang song writer. Karyanya bagus, kayak kurang apa aku dibawakan felix tammy, memang dia spesial lagu melow. Akhirnya saya, Enok (Dani) bikin aransemen baru. Mungkin orang bilang britpop, menurut saya sih enak didenger aja,” ungkapnya