Saling Sindir Banner Kontestan Pilbup Mulai Bertebaran

0
841
BhasaFM
Perang banner kontestan Pilbup 2020 mulai bertebaran di Situbondo (foto: Zaini Zain)

Situbondo- Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, masih akan berlangsung bulan September mendatang, namun riak-riak kontestasi mulai terasa memanas.

Hal itu terlihat dari pemasangan banner yang mulai bertebaran di sejumlah tempat-tempat umum hingga pedesaan. Yang menarik, banner Bakal Calon Bupati mulai saling sindir. Banner Bakal Calon Bupati Yoyok Mulyadi, menjadi pusat perhatian karena bertuliskan “Membangun Tidak Perlu Menunggu”.

Banner  ini terpasang di pojok stadion Situbondo, berjejer dengan banner Bakal Calon Bupati Karna Siswandi. Banner Yoyok Mulyadi seolah menyindir banner Bung Karna yang bertuliskan ”Bung Karna Kami Tunggu di Situbondo”.

Bung Karna sendiri saat ini menjabat Kepala Dinas PUPR Lumajang. Bung Karna merupakan berasal dari Kecamatan Arjasa, digadang-gadang akan maju menjadi Calon Bupati Situbondo. Munculnya nama Bung Karna disebut-sebut akan jadi pesaing terberat Yoyok Mulyadi. Tak heran, jika keduanya mulai bermanuver meski hanya melalui penyebaran banner.

Memang tak jelas siapa yang memasang banner-banner yang sudah bertebaran tersebut. Kemungkinan besar, banner yang tersebar itu dipasang tim sukses atau relawan masing-masing kontestan.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Situbondo, Marwoto, mengatakan,  banyaknya banner yang bertebaran itu sebagai bentuk sosialisasi kontestan, untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Marwoto mengaku, KPU tidak berwenang menertibkan banner-banner tersebut, karena belum masuk tahapan kampanye. Nanti jika sudah masuk tahapan kampanye, KPU yang akan mempersiapkan Alat Peraga Kampanye (APK) masing-masing pasangan calon. Oleh karena itu kata Marwoto, untuk banner yang bertebaran saat ini, menjadi tanggungjawab Pemkab Situbondo menertibkannya jika dinilai melanggar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses