Situbondo- Kegiatan santri ponpes Sukorejo keseluruhan banyak yang unik, dan menarik. Begitu juga dengan kegiatan rutin bergiliran santri Ma’hadul Qur’an, yaitu membaca qasidah burdah berkeliling. Kegiatan ini lebih dikenal dengan burling di kalangan santri MQ, yaitu burdah berkeliling. pada Hari Jum’at 29 November 2019, malam Sabtu pukul 24.00 hingga selesai, santri yang mendapatkan tugas adalah asrama MQ 14, MQ 15 dan MQ 16.
Terkait dengan qasidah burdah ini, Muhammad Abdul Mun’im Al-Khafaji dalam kitabnya Al-Adab Fi At-Turats As-Sufi mengemukakan kisah penyusunan qasidah burdah. qasidah ini disusun oleh seorang penyair yang sufi dari busir, dikenal dengan nama Maulana Al-Busiri. Qasidah burdah merupakan qasidah yang paling terkenal dibandingkan dengan qasidah beliau yang lainnya. Qasidah ini disusun ketika beliau sedang menderita penyakit stroke, yang menyebabkan kelumpuhan pada sebagian tubuhnya.
Pada suatu malam Maulana Al-Busiri membaca qasidah burdah ini hingga tertidur, bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Kemudian beliau sempat membacakan qasidah ini dihadapan Rasululloh SAW. Sang Rasul sangat senang, dan mengusap badan Al-Busiri kemudian memberi hadiah berupa burdah, baju besar yang dapat dijadikan selimut. Ketika terbangun Al-Busiri merasa sehat kembali, dan sembuh dari penyakit stroke.
Menurut kepala asrama Ma’hadul Qur’an putra, Ustadz Rohiki Mahtum, baca qasidah burdah ini diharapkan banyak barokah didalamnya. Pertama bisa dijadikan obat bagi santri yang membaca dan mendengarkannya. Kedua bisa dijadikan pagar dari semua penyakit, terutama penyakit hati.