Situbondo- Santri pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, menorehkan prestasi gemilang. Betapa tidak, ada empat medali sekaligus diraih dalam waktu bersamaan melalui event lomba sains bergengsi tingkat nasional.
Prestasi membanggakan itu diraih Mazya Alfi Sabrina Aminova, siswi kelas X SMA Ibrahimy pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo. Sabrina, sapaan akrab Mazya Alfi Sabrina Aminova, berhasil meraih medali emas Kompetesi Sains Indonesia (KSI) 2021 bidang Bahasa Inggris.
Siswi berusia 15 tahun itu mengikuti kompetisi secara daring, mengalahkan sekitar 1.800 lebih peserta tingkat SMA se Indonesia, sepekan yang lalu. Tak hanya meraih medali emas KSI Bahasa ingris, pada kesempatan yang sama ia juga meraih medali perak ISSO Bahasa Inggris, medali perak ISSO3 bidang Sosiologi serta medali Perunggu BTEC Bahasa Inggris.
Menurut Sabrina, dirinya mulai mengikuti olimpiade sains sejak masih duduk di bangku SMP, dimulai dari olimpiade tingkat Provinsi hingga nasional. Kini, kerja kerasnya belajar telah membuahkan hasil menjadi peraih medali emas KSI bidang bahasa Inggris.
“Ini penantian yang cukup panjang dan melelahkan. Meski sempat sakit saat persiapan olimpiade, namun semuanya sudah terbayar dengan medali emas ini,” katanya, Minggu, 14 Februari 2021.
Sabrina mengaku, bahwa keberhasilannya itu tak lepas dari support dan do’a pengasuh pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy dan Ny. Hj Nur Sari As’adiyah. Dalam sebuah sesi wawancara di TV milik pesantren Sukorejo, Sabrina secara khusus menyampaikan terima kasihnya.
“Kepada Kiai dan Ibu Nyai saya sampaikan terima kasih atas support dan do’anya,” sambungnya.
Sabrina atau Mazya Alfi Sabrina Aminova, merupakan anak kedua pasangan suami istri Masykuri Ismail dan Ziyadatul Widad, yang juga pengurus pesantren di Sukorejo. Menurut Masykuri, Sabrina memang pernah ikut kursus bahasa Ingris saat masih duduk dibangku SMP. Selebihnya, ia juga belajar sendiri bersama komunitas Warga Negara Asing (WNA) dari berbagai Negara.
“Dia belajar langsung dari komunitasnya dia melalui daring dari berbagai Negara. Jadi dia belajar bahasa internasional dengan warga berbagai Negara,” terangnya.
Masykuri mengakui, anak keduanya itu murni produk pondok pesantren.Ia menempuh jenjang pendidikan TK sampai SMA di pesantren Sukorejo. Selain giat belajar di sekolah, ia memiliki hoby membaca. Buku favoritnya yaitu buku-buku sosial. Ia juga mengidolakan sosok Barack Obama dan Abraham Lincoln. Sebagai orang tua, Masykuri hanya bisa memberikan support untuk anak tercintanya berprestasi, termasuk keinginannya melanjutkan studi ke luar negeri.
Menurut Masykuri, pengasuh pondok Pesantren Sukorejo, KHR. Azaim Ibrahimy, sangat merespon para santrinya mengikuti event kompetesi ilmu sains. Saat pamit mengantarkan anaknya sebelum mengikuti Kompetesi Sain Indonesia bidang Bahasa Inggris, Kiai Azaim dan Ning Sari meminta pengurus pesantren memfasilitasi santri berprestasi bidang ilmu sains baik tingkat Nasional maupun internasional.
“Sekarang di pesantren Sukorejo sedang digalakan pendidikan non formal, seperti adanya asrama Lembaga Pendidikan Bahasa Asing (LPBA) dan beberapa lembaga non formal lainnya,” ujarnya.
Reporter: Zaini Zain