
Situbondo- Satu lagi pasien terpapar Covid-19 di Situbondo meninggal dunia. Pasien berinisial A menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Elizabeth, sekitar pukul 12.00 siang kemarin.
Pasien berusia 56 tahun asal Desa Tenggir, Kecamatan Panji, masuk rumah sakit sejak 20 Mei lalu. Ia merupakan salah satu pasien pertama masuk rumah sakit dari klaster Jamaah Masjid Olean.
Jasad korban sempat dibawa ke kamar forensik RSUD Abdoer Rahem Situbondo, sebelum dikebumikan dengan cara protokoler Kesehatan Covid. Meski proses pemakamannya dilakukan secara khusus, namun puluhan warga turut mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya dari jarak kejahuan.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, pasien berinisial A terkonfirmasi positif Corona, setelah hasil Swab-nya turun bersama tujuh orang pasien lainnya.
Menurut Abu Bakar, korban menjalani perawatan di rumah sakit sekitar sembilan hari. Saat ini, gugus tugas masih terus melakukan tracing atau pelacakan, terhadap warga yang memiliki kontak erat dengan pasien positif, PDP maupun ODP.
“Iya benar, yang bersangkutan masuk klaster tempat ibadah Olean bersama enam pasien lain yang terkonfirmasi positif Corona,” kata Abu Bakar.
Meninggalnya pasien A ini, berarti sudah ada dua pasien Corona di Situbondo meninggal dunia. Sebelumnya, satu pasien yang sedang hamil tujuh bulan juga meninggal. Pasien berinisial S (28), juga masuk klaster yang sama serta berasal dari desa yang sama dengan pasien A.
Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Situbondo menyebutkan, jumlah total warga Situbondo tepapar virus Corona sebanyak 20 orang, terdiri dari 11 orang sembuh. dua orang meninggal dunia, satu orang rawat inap serta enam orang lainnya isolasi mandiri.
Dari 20 pasien terkonfirmasi Corona terbanyak berasal dari Klaster jamaah Masjid Olean. Dari tambahan delapan orang pasien baru positif, tujuh diantaranya masuk klaster Masjid Olean. Ada anak berusia 8,6 tahun juga ikut terpapar Corona melalui ibu kandungnya. Saat ini masih ada 49 warga lainnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test.