Sebanyak 36 Badan Perekonomian Rakyat atau BPR di wilayah Sekar Kijang Ikut Kegiatan Evaluasi Kinerja BPR

0
83
Kepala OJK Jember Mohammad Mufid (Foto oleh ANTARA - Novi Husdinariyanto)

Situbondo, bhasafm.co.id- Dalam rangka meningkatkan pemahaman perkembangan perekonomian nasional dan kinerja lembaga jasa keuangan (LJK) di wilayah Sekarkijang, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Jember menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Kinerja Bank Perkreditan Rakyat atau BPR maupun BPR swasta semester II 2024 dan Evaluasi Kinerja LKM/LKMS Triwulan 1 pada Kamis (22/5/2025).

Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dimulai 20-22 Mei 2025 di Aula Utama Raya Situbondo. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari 36 BPR/S di wilayah Kantor OJK Jember yang meliputi Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang.

36 BPR yang hadir itu terdiri dari 72 orang Dewan Komisaris dan Direksi BPR/S, serta Ketua Perbarindo Jember dan Banyuwangi. Kegiatan ini juga diikuti oleh 7 LKM/S di wilayah Kantor OJK Jember yang terdiri dari 14 Komisaris dan Direksi LKM/S.

Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid mengatakan, kegiatan ini menjadi sarana untuk saling berbagi atau sharing dan diskusi dengan Dewan Komisaris dan Direksi sekaligus menyampaikan evaluasi kinerja BPR/S serta LKM/S tahun 2024.

Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mengetahui perkembangan terkini kinerja lembaga jasa keuangan (LJK) di wilayah Sekarkijang dan memiliki wawasan agar industri BPR/S serta LKM/S di wilayah Sekarkijang lebih berdaya saing dan semakin berkontribusi bagi perekonomian dan masyarakat.

Mohammad Mufid menyampaikan beberapa hal di antaranya perkembangan perekonomian nasional, dan perekonomian di wilayah Sekarkijang, serta pentingnya memperkuat sinergi dan harmonisasi dengan stakeholder Sekarkijang untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan perekonomian daerah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa Kinerja BPR/BPRS di Sekarkijang per 31 Desember 2024 menunjukkan pertumbuhan positif dengan total aset Rp2,61 triliun atau tumbuh 0,91%, dana pihak ketiga Rp1,91 triliun atau tumbuh 0,49%, dan kredit Rp1,86 triliun atau tumbuh 2,33%, dengan penyaluran kredit BPR/BPRS kepada UMKM mencapai 81% dari total kredit 45% usaha mikro, 19% usaha kecil, 17% usaha menengah.Rasio LDR mencapai 97,19%, naik dari 95,44% pada Desember 2023, sementara NPL berada di level 12,77%.

Mufid juga menjelaskan bahwa kinerja LKM konvensional berbadan hukum PT di wilayah kerja OJK Jember memiliki aset sebesar Rp44,95 miliar, turun 4,42% YoY, simpanan Rp15,83 miliar (tumbuh 2,57%), dan pinjaman Rp36,74 miliar (tumbuh 0,03%).

Sedangkan LKMS berbadan hukum koperasi mencatat aset sebesar Rp12,84 miliar (tumbuh 0,72%) dan pinjaman Rp1,99 miliar (tumbuh 11,01%). LKMS di wilayah ini merupakan Bank Wakaf Mikro yang tidak melakukan penghimpunan dana.

Sementara itu, Inggit Mawarsih PS selaku salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, memaparkan terkait tren pertumbuhan kinerja BPR/S dan LKM/S serta terkait sebaran penyaluran kredit di lima kabupaten wilayah Sekarkijang.

Kredit di lima kabupaten wilayah Sekarkijang ini masih didominasi oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, sejalan dengan potensi ekonomi wilayah yang berbasis pada perdagangan dan pertanian. Sejalan dengan hal tersebut kredit bermasalah tertinggi berada pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran.

Inggit juga memaparkan bahwasanya OJK terus mendorong lembaga keuangan mikro untuk menerapkan manajemen risiko yang baik serta melakukan pengawasan dan pembinaan untuk meningkatkan tata kelola, efisiensi operasional, dan permodalan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses