 yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2022. Keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima BLT sebesar Rp. 900 ribu yang ditransfer melalui rekening masing-masing.){kind=link}
Situbondo- Dinas Sosial Pemkab Situbondo telah mendata 4 ribu 536 orang akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2022. Keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima BLT sebesar Rp. 900 ribu yang ditransfer melalui rekening masing-masing.
Menurut Kepala Dinas Sosial Pemkab Situbondo, Samsuri, setiap bulannya penerima bantuan BLT DBHCHT sebesar Rp. 300 ribu. Penyalurannya melalui rekening yang telah dibuatkan dengan jumlah total Rp. 900 untuk tiga bulan terhitung sejak Agustus, September dan Oktober.
“Demi kelancaran penyaluran BLT DBHCHT, Kami berharap dukungan para Kades di Kabupaten Situbondo,” ujarnya.
Dijelaskan, sesuai arahan Bupati Situbondo, program BLT DBHCHT diharapkan berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan ekstrem. Saat ini, jumlah kemiskinan ekstrem tinggal 23 persen atau 6.010 jiwa. Pada 2023 mendatang ditargetkan angka kemiskinan ekstrem di Situbondo sudah 0 persen.
“Dengan bantuan tersebut kami menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Situbondo bisa 0 persen di tahun 2023 mendatang. Ini sesuai arahan Bapak Bupati,” katanya.
Data yang diterima Bhasa menyebutkan. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK), ada empat kategori penerima BLT bersumber dari DBHCHT, yaitu buruh tani tembakau, buruh pabrik rokok, buruh pabrik rokok terkena PHK dan masyarakat lain yang tinggal di daerah kemiskinan ekstrem.
Syarat penerimaan BLT DBHCHT terdaftar di DTKS atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kemensos RI. Dari 4 ribu 536 penerima bantuan, terdiri dari buruh tani tembakau sebanyak 3000 orang tersebar di 71 desa dan 14 Kecamatan. Sebanyak 1.376 warga yang tinggal di lima Kecamatan masuk kemiskinan ekstrem, yaitu Kecamatan Arjasa, Panji, Besuki, Suboh dan Sumbermalang. Selanjutnya buruh pabrik rokok sebanyak 150 orang dan buruh pabrik rokok terkena PHK sebanyak 10 orang.