Situbondo- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkunjung ke Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, Rabu (28/11) siang kemarin. Panglima TNI langsung ke halaman Masjid Jami’ Ibrahimy disambut KHR. Azaim Ibrahimy.
Panglima TNI bersama para Kepala Staf Angkatan, berziarah ke makam pahlawan nasional KHR. As’ad Asyamsul Arifin. Selanjutnya, Panglima TNI bersama Kyai Azaim melakukan sholat dzuhur berjamaah di Masjid Jami’ Ibrahimy.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sempat keliling Pondok Pesantren Sukorejo, melihat tulisan kaligrafi Pancasila raksasa yang mencatatkan rekor dunia dan Musim Rekor Indonesia, saat peringatan hari santri 22 Oktober lalu.
Panglima TNI sempat bertemu 30 santri “Satria”. Santri satria merupakan santri Pondok Pesatren Sukorejo, yang dididik khusus dipersiapkan jadi anggota TNI. Saat ini sudah ada sekitar 14 santri Sukorejo jadi anggota TNI.
Saat melakukan pertemuan terbatas bersama Kyai Azaim dan sejumlah Kyai dan pengurus Pesantren, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengaku sangat mengapresiasi terhadap kiprah Pondok Pesantren Sukorejo. Pesantren Sukorejo ikut berjuang sejak sebelum kemerdekaan, hingga jadi saksi sejarah penerimaan asas tunggal Pancasila melalui Muktamar NU ke 27 tahun 1984.
Panglima TNI berharap akan semakin banyak santri Pondok pesantren Sukorejo menjadi anggota TNI, karena Pesantren merupakan benteng negara. Kedepan kata Panglima TNI, harus selalu dijaga sinergitas antara Pesantren dan Negara untuk bersama-sama menjaga NKRI.
Menurut Panglima TNI Hadi Tjahjanto, ancaman disintegritas bangsa selalu ada baik dari dalam maupun ancaman dari pihak luar. Oleh karena itu lanjut panglima TNI, Pesantren bersama TNI, harus selalu bersama menjadi garda depan mengawal NKRI.