Sebut Ruangan Pasien Mirip Kandang Ternak, Fraksi PKB Minta Rumah Sakit Jiwa Mlandingan Direnovasi

0
457
Bhasafm
Juru bicara fraksi PKB DPRD Situbondo, H. Tolak, memberikan keterangan pers usai rapat paripurna di DPRD Situbondp, Rabu, 3 Maret 2021 ( foto: Zaini Zain )

Situbondo- Fraksi PKB di DPRD Situbondo bersikeras agar anggaran sebesar 1 Miliar tetap digunakan untuk merenovasi fasilitas rumah sakit jiwa di Mlandingan. Pasalnya, ruangan pasien  sudah tidak layak dan mirip kandang ternak.

Juru bicara Fraksi PKB DPRD Situbondo, H. Tolak mengatakan, dirinya sudah dua kali datang ke rumah sakit jiwa di Mlandingan dan kondisinya sangat  memperihatinkan. Kondisi ruangan rawat pasien sangat tidak manusiawi dan mirip kandang ternak.

“Saya juga banyak menerima keluhan terkait fasilitas di rumah sakit jiwa Mlandingan. Itu amanah undang-undang bahwa penyediaan fasilitas rumah sakit bagi pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menjadi tanggung jawab pemerintah,” katanya bersemangat, ditemui usai rapat paripurna KUA PPAS, Rabu, 3 Maret 2021.

Menurut Tolak, saat ini masih pembahasan KUA PPAS. Karena itu, anggaran sebesar 1 Miliar jangan dialihkan untuk memperbaiki CT Scan di Rumah Sakit Abdoer Rahem. Kalau pun harus dilaksanakan dua-duanya, pemerintah harus mencari solusinya, misalnya diambilkan dari dana Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).

“Dana Silpa itu untuk apa kalau tidak digunakan untuk kepentingan rakyat,” ujarnya.

Tolak menambahkan, keberadaan alat medis CT Scan memang sangat dibutuhkan sebagai penunjang peralatan medis di rumah sakit. Meski  begitu, politisi asal Kecamatan Kapongan meminta agar pihak rumah sakit mencari operator yang professional agar bisa mengoperasikan dengan baik.

Tolak menambahkan, anggaran pembelian CT Scan itu hampir mencapai 10 miliar pada 2016 silam. Ironisnya, belum sampai empat tahun digunakan alat CT Scan tersebut sudah rusak. Padahal biaya mentenace atau pemeliharannya sekitar 450 juta setiap tahunnya. Saat ini, pihak rumah sakit membutuhkan anggaran sekitar 750 juta untuk memperbaikinya.

CT Scan itu peralatan medis yang sensitif dan harus mencari operator yang kompeten. Itu biaya mentenacenya 450 juta yang dikeluarkan perusahaan setiap pertahun, ” ujarnya.

Tolak mengaku sudah melakukan klafirikasi terkait pengadaan CT Scan 2016, karena ada kecurigaan pihak rumah sakit membeli CT Scan bekas. Konon, ada tiga perusahaan mengikuti lelang pengadaan CT Scan tersebut.

“Kalau pengadaannya melalui lelang dan belinya dari perusahaan masak itu barang bekas. Tapi, memang perlu operator yang kompeten,” terangnya lagi.

Lebih jauh Tolak menegaskan, bahwa Farksi PKB tidak beroposisi dengan pemerintah. Kalau kebijakan pemerintah itu baik pasti akan didukungnya. Buktinya, fraksi PKB meminta pemerintah menambah anggaran pupuk hingga 15 miliar, meski  di dalam KUA PPAS pemerintah hanya menambah anggaran pupuk sebesar 5 miliar.

“Kami tidak dalam oposisi. Kalau kebijakannya baik kami tidak akan mengahalang-halangi,” terangnya.

Reporter: Zaini Zain

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.