25.7 C
Situbondo
Senin, Desember 4, 2023

Sejarah Tradisi Ojung, Ajang Adu Uji Nyali Para Jawara

Situbondo- Tradisi ojung menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya di desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Ratusan warga antusias menyaksikan tradisi ojung, Selasa kemarin,  karena selama pandemi Covid-19 kegiatan ini dilaksanaka secara terbatas.

Tradisi ojung berlangsung turun temurun sejak abad ke 16 hingga sekarang. Siapapun menjadi kepala desa Bugeman harus melaksanakan tradisi ojung setiap tahunnya. Bagi warga setempat, tradisi ojung merupakan ajang pembuktian adu nyali para jawara.

Kepala Desa Bugeman Udit Sudiasto mengatakan,pada zaman terdahulu di desanya banyak sekali pendekar. Mereka kerapkali bertarung sesama pendekar maupun dengan pendekar lain di desa tetangga. Dari situlah leluhur Desa Bugeman mengadakan tradisi ojung tempat bertarung para jawara.

“Jadi leluhur kami konon bertapa dan mendapat petunjuk agar mengadakan pertandingan bela diri ojung. Syaratnya para jawara bertarung tidak menggunakan senjata tajam melainkan memakan rotan,” katanya, Selasa, 25 Oktober 2022.

Pertarungan ojung mirip pertandingan bela diri pada umumnya. Bedanya, pemain ojung tidak boleh mengenakan baju dan dilengkapi dengan senjata rotan. Pemain ojung harus memiliki ketangkasan teknik menghindar serangan lawan. Sebab, pemenangnya ditentukan jumlah sabetan rotan yang mengenai tubuhnya.

“Selain butuh keberanian dan kelincahan, juga harus mengusai teknik bertahan dan menyerang menggunakan senjata rotan. Siapa yang lebih banyak terkena pukulan akan dinyatakan kalah,” tuturnya.

BACA JUGA :  Bupati Situbondo Optimis Tarik Wisatawan Luar Negeri Melalui Event Merak Baluran Run 2023

Menurut Udit, sebagai kepala desa dirinya harus meneruskan tradisi ojung warisan para leluhur. Saat ini, tradisi ojung sudah menjadi semacam sport tourism. Setiap pagelaran tradisi ojung, ratusan warga dari berbagai daerah berdatangan.

Dikatakan, tak hanya warga lokal, tradisi ojung Situbondo juga sudah dikenal luas secara nasional. Bahkan mahasiswa asal Australia datang ke Situbondo untuk belajar bela diri ojung sekaligus melakukan penelitian.

BACA JUGA :  Dapur Rumah Seorang Warga Desa Curahtatal Tertimpa Tanah Longsor

“Kami mohon dukungan Pemkab Situbondo agar kedepannya kegiatan ini lebih meriah lagi. Kehadiran Pak Bupati (Bupati Situbondo) hari ini, benar-benar menambah kemeriahan tradisi ojung ini,” terangnya.

Udit mengaku tradisi ojung merupakan aset kebudayaan warga Situbondo. Permainan ojung juga pernah ditampilkan di Taman Mini Indonesia dalam sebuah acara kebudayaan. Saat ini, sudah banyak bermunculan petarung baru yang ikut memeriahkan tradisi ojung. Bahkan saat ini juga diciptakan tari ojung.

Lebih jauh Udit menegaskan bahwa tradisi ojung merupakan rangkaian kegiatan selamatan desa. Sebelum dilakukan pagelaran bela diri ojung, ada kegiatan ritual selamatan desa di salah satu asta pembabat desa. Tujuannya meminta keselamatan memasuki musim penghujan.

“Kegiatan ojung ini puncaknya. Sebelumnya dilakukan selamatan desa dengan berbagai kegiatan. Kami berharap berkah dan dijahui dari mara bahaya,”pungkasnya.

Reporter: Zaini Zain

Related Articles

KOMENTAR

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar anda diproses.

Stay Connected

FansSuka
3,912PengikutMengikuti
21,400PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles