Situbondo- Kemarau panjang tak hanya menyebabkan sejumlah daerah di Situbondo mengalami krisis air bersih. Musim kemarau kali ini dikhawatirkan akan mengancam produktifitas pertanian.
Pemkab Situbondo menginisiasi sholat istisqa meminta hujan, Senin pagi kemarin. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab mengikuti sholat istisqa usai mereka mengikuti apel pagi.
Sholat Istisqa yang berlangsung di depan Masjid Al Abror, di pimpin Ketua MUI Situbondo, KH Syaiful Muhyi. Bupati, Wakil Bupati dan Sekda juga tampak mengikuti sholat istisqa.
Menurut Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, sholat istisqa inimerupakan bagian dari ikhtiar, mengingat hingga akhir November ini belum juga turun hujan di Situbondo.
Dadang mengaku, kemarau panjang bisa mengancam produktifitas pertanian, mengingat sumbermata air sudah mulai menyusut. Untuk kebutuhan air minum di sejumlah lokasi kekeringan, Dadang mengaku masih bisa memenuhi dengan cara mensuplay air secara bergantian.
Dadang berharap, sholat istisqa yang dilakukan ASN di lingkungan Pemkab Situbondo akan diikuti masyarakat. Saat ini, dampak kemarau sudah sangat terasa terutama di kalangan petani.Banyak lahan pertanian tidak bisa ditanami karena sulitnya air. Sejumlah petani memilih menggunakan sumur bor, namun debit airnya juga sudah mengecil.