Situbondo- Namanya Suhartoyo, warga Desa Tokelan Kecamatan Panji. Dia adalah petugas air di saluran Tanjungsari Kapongan Tengah Kecamatan Kapongan. Selama 21 tahun, Suhartoyo pernah jadi honorer dan akhirnya diangkat jadi PNS 2007 silam.
Pria 53 tahun itu masuk menjadi honorer sejak 1985. Saat itu, gajinya sebagai honorer sebesar Rp. 1000 rupiah.Menjadi honorer dengan upah kecil tentu tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga. Suhartoyo mengaku kerapkali berhutang kepada teman maupun atasannya.
“Saat pertama kali kerja gajinya Rp. 1000, kemudian naik jadi 1.250 hingga 1.750,” kenangnya, saat ditemui di acara peringatan air se Dunia di dam pintu lima, Rabu, 30 Maret 2022.
Penghasilan jadi honorer tidak cukup membiyai anaknya saat itu bersekolah. Sejak otonomi daerah, kakek tiga orang cucu itu mengaku mulai mendapat bayaran Rp. 500 ribu lebih, karena pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah.
“Bayaran saya naik sejak otonomi karena pengelolaan air diserahkan ke Pemda, jadi saya di bayar Rp. 500 ribu sekian,” katannya.
Suhartoyo mengaku bertugas mengatur air di hilir yaitu di saluran Tanjungsari. Karirnya sebagai petugas air mulai membaik begitu diangkat jadi PNS 2007 silam. Suhartoyo tidak sendiri, melainkan ada sekitar lima orang temannya yang juga cukup lama jadi honorer. Sebagian dari mereka baru diangkat jadi PNS 2012 silam.
“Alhamdulillah, saya diangkat jadi pegawai negeri. Ini rejeki saya dan keluarga saya. Dengan jadi PNS saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga,” ujarnya.
Reporter: Zaini Zain,