Situbondo- Odheng Jengger akan mulai diperkenalkan di dunia pendidikan. Melalui Pendidikan formal, para siswa akan diharuskan mengenakan odheng jengger untuk melestarikan nilai kebudayaan leluhur.
Untuk sementara, penggunaan odheng jengger akan dilakukan di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Panji dan Situbondo. Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo dan Dewan Kesenian Daerah, sedang mendesain bentuk odheng jengger yang tepat bagi siswa.
Menurut Kepala Dispendikbud Situbondo, Fathor Rakhman, setidaknya setiap seminggu sekali para siswa bisa mengenakan odheng jengger. Pemakaian odheng jengger di kalangan pelajar akan dilakukan secara bertahap, khususnya di lembaga Pendidikan formal seperti SD dan SMP.
Fathor menambahkan, pemakaian odheng di kalangan siswa tersebut, bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan yang dimiliki Kota Santri. Selain itu, untuk mendorong ketertarikan masyarakat dalam hal budaya.
Fathor menjelaskan, odheng jengger merupakan pakaian khas Situbondo. Pakaian ini harus terus di populerkan, sekaligus untuk mendorong pariwisata yang sedang digalakan Pemerintah.
Tak hanya kalangan pelajar, juru parkir (jukir), ternyata sudah lebih dulu mengenakan odheng jengger. Salah satunya Judin, jukir yang bertugas di jalan Basuki Rahmad.
Menurut Judin, dirinya mulai diminta mengenakan odheng jengger sejak sebulan lalu. Menggenakan odheng khas Situbondo, untuk memperkenalkan kepada warga asal luar daerah.
Judin mengaku, keharusan mengenakan odheng hanya pada hari Senin saja. Namun demikian kata Judin, tak semua jukir saat ini mengenakan odheng. Hanya sebagian yang sudah mengenakannya.