Situbondo– Hasil panen padi di Situbondo selalu surplus setiap tahunnya. Dari tiga kali panen setahun, surplus beras di Situbondo mencapai 127 ribu ton. Pernyataan ini disampaikan Kepala Bagian Administrasi dan Perekonomian Pemkab Situbondo, Sentot Sugiono.
Menurut Sentot, surplus beras di Situbondo itu jika dihitung hasil panen padi setahun, kemudian dikurangi konsumsi jumlah penduduk. Surplus 127 ribu ton juga sudah dikurangi penggunaan bibit.
Sentot menambahkan, biasanya hasil panen pertama dan kedua gabah padi di Situbondo melimpah. Baru pada hasil panen ketiga berkurang, namun tidak mengkhawatirkan mengingat hasil panen keseluruhan surplus.
Sentot mengaku, tidak ada aturan petani harus menjual gabah padinya ke Bulog. Pemkab hanya menginginkan harga jual gabah menguntungkan para petani.
Oleh karena itu kata Sentot, Pemerintah selalu memantau perkembangan harga jual beli gabah ditingkat petani. Jika harganya anjlok karena gabah melimpah, Bulog bisa masuk membeli gabah untuk menstabilkan harga, karena Bulog sudah memiliki HET pembelian gabah padi.