
Situbondo- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Situbondo, mengerahkan 136 supervisor dan 1. 665 kader pendata, untuk melakukan mensukseskan program Pendataan Keluarga (PK21). Mereka akan mulai melakukan pendataan keluarga sejak 1 April hingga 31 Mei 2021 mendatang.

Menurut Kepala DPPKB Situbondo, Imam Gazali, pelepasan 1. 665 kader pendata akan dilakukan Bupati Karna Suswandi 29 Maret mendatang. Para kder pendata secara bersamaan akan mulai bekerja dari rumah ke rumah sejak 1 April 2021 nanti.
“Saat ini Supervisor dan 1.665 kader pendata sedang mengukuti bimbingan teknis PK21. Kami mohon dukungan seluruh elemen masyarakat untuk ikut mensukseskan program ini,” katanya, Jum’at, 12 Maret 2021.
Menurut Imam Gazali, setiap kader pendata akan mendata 150 Kepala Kelaurga (KK) selama dua bulan. Pendataan sudah menggunakan smartphone dengan aplikasi khusus untuk menginput data dari lapangan.
Dijelaskan, pendataan menggunakan smartphone akan lebih cepat dan akurat. Sebab kalau petugas salah memasukkan data, secara otomatis tidak bisa melanjutkan ke laman berikutnya. Meski demikian, ada sekitar 5000 KK di Situbondo masih harus menggunakan formulir karena belum terjangkau jaringan internet.
“Ada beberapa daerah yang masih dilakukan pendataan secara manual menggunakan formulir karena medannya sulit dan belum terjangkau signal,” ujarnya.
Imam Gazali menambahkan, sesuai ketentuan juklak dan juknis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), bahwa pendataan keluarga di setiap daerah berbasis smartphone 75 persen serta 25 persen pendataan secara manual. Untuk di Situbondo sendiri daerah yang dilakukan pendataan secara manual tidak sampai 25 persen.
Imam Gazali menambahkan, selain melakukan pendataan keluarga, para supervisor dan kader pendata juga melakukan sosialisasi program KB atau keluarga Berencana, mengingat program pendataan keluarga juga berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional.
“Pendataan Keluarga dilakukan lima tahun sekali dan prosesnya sama seperti sensus penduduk. Di Situbondo ada sekitar 249. 651 KK menjadi sasaran PK21. Seharusnya pendataan dilakukan 2020, namun BKKBN menunda tahun ini karena ada pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Reporter: Zaini Zain