Situbondo– Pemkab Situbondo menetapkan masalah pertanian menjadi salah satu isu strategis tahun 2018. Pemkab menggandeng ahli mikroba Unair Surabaya, untuk melakukan penyuburan tanah dengan target 10 ribu hektar lahan pertanian organik.
Pernyataan ini disampaikan Bupati Dadang Wigiarto, usai mengikuti konsultasi publik RKPD atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah, kamis kemarin (22/2). Menurut Dadang, Pemkab menetapkan delapan isu strategis tahun ini.
Selain masalah pariwisata, Dadang mengaku sangat menaruh perhatian terhadap masalah pertanian. Masalah utama pertanian di Situbondo yaitu tingkat kesuburan tanah yang mulai kritis. Beban biaya produksi yang tinggi sangat tak seimbang dengan hasil produksi.
Dadang menambahkan, saat ini setiap hektar lahan pertanian hanya menghasilkan 3 sampai 4 ton padi. Oleh karena itu kata Dadang, pemerintah tidak bisa tinggal diam melihat masalah pertanian ini.
Dadang mengaku telah menggandeng ahli mikroba dari Unair Surabaya. Hasil mikroba yang telah diuji laboratorium akan ditebar di atas tanah seluas 10 ribu hektar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekhawatiran petani menurunkan hasil produksi padi saat berganti pupuk kimiai ke pupuk organic.
Dadang mengatakan, dengan menggunakan teknologi penyuburan lahan pertanian yang tepat, produksi pertanian diharapkan akan meningkat dari 4 ton perhektarnya menjadi 8 hingga 9 ton.
Lebih jauh Bupati Dadang Wigiarto menegaskan, dari delapan isu strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun ini, setiap Organisasi Perangkat diminta untuk bersinergi, agar pelaksanaan programnya akan berdampak nyata di masyarakat.