Situbondo- Langkah Pemkab Situbondo untuk menutup total eks lokalisasi, mendapat dukungan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Meski dinilai sudah terlambat, namun ketegasan Bupati Dadang Wigiarto menutup eks lokalisasi harus tetap di apresiasi.
Selama ini penerapan Perda Nomor 27 tahun 2004 terkesan setengah hati. Penutupan seolah-seolah hanya dilakukan di atas kertas, namun praktek prostitusi terselubung masih tetap berjalan.
Salah seorang tokoh NU Ustadz Abdul Mukti, mengaku menyambut baik langkah Bupati Dadang Wigiarto, untuk menutup total eks lokalisasi menjelang akhir masa jabatannya.
Abdul Mukti yang juga menjabat Divisi Dakwah Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PC NU Situbondo, mengatakan, penutupan eks lokalisasi harus dilakukan tanpa diskriminasi. Selan itu, Pemkab harus memberikan solusi jangka panjang agar tak kembali terjadi praktek prostitusi terselubung.
Menurut Abdul Mukti, di beberapa daerah lain penutupan eks lokalisasi diikuti dengan program pemberdayaan. Bahkan Pemkab Banyuwangi memberikan modal usaha bagi para pekerja seks komersial.
Abdul Mukti kembali menegaskan, dirinya sangat mendukung langkah Pemkab menutup eks lokalisasi. Selain dilarang agama, keberadaan eks lokalisasi berdampak luas terhadap kehidupan rumah tangga maupun secara medis.