Situbondo- Pemkab Situbondo sedang gencar-gencarnya ingin mengembalikan kesuburan tanah menggunakan system organic. Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi, turun langsung ke sawah memanen padi organik, pagi kemarin (16/4).
Tanaman padi seluas satu hektar tersebut merupakan milik Wakil Bupati sendiri, di Dusun Tanjung Paser, Desa Tanjungkamal, Kecamatan Mangaran. Wakil Bupati memulai menggunakan pupuk organik di sawah miliknya sebagai bentuk percontohan bagi petani yang lain.
Menurut penyuluh pertanian Situbondo, Riki Nugroho, mengubah tanaman kimia ke organik memang butuh waktu. Pola tanaman organik baru akan maksimal setelah lima hingga delapan kali tanam.
Riki Nugroho menambahkan, untuk awal menggunakan organik, biasanya menghasilkan padi sekitar empat hingga lima ton perhektarnya. Sedangkan rendemennya kata Riki Nugroho, diperkirakan 60 persen, atau perkwintalnya bisa menghasilkan beras 60 kilogram.
Sementara itu, Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi mengatakan, dirinya memulai beralih menggunakan pupuk organik sebagai percontohan kepada masyarakat. Menurut Yoyok Mulyadi, petani tidak bisa terus menerus menggunakan pupuk kimia, jika ingin tetap mempertahankan kesuburan tanahnya.
Saat ini kata Yoyok Mulyadi, baru ada sekitar 150 hektar lahan pertanian di Situbondo beralih menggunakan pupuk organik, tersebar di beberapa Kecamatan, yaitu Banyuglugur, Kendit, Kapongan, Arjasa dan Mangaran.