Situbondo– Warga bantaran sungai di lingkungan Dam, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan kota Situbondo, mengeluh karena tak menggunakan air sungai. Ironisnya, dugan pencemaran air sungai karena pembuangan limbah perusahaan pengelolaan rumput laut, sudah berlangsung sekitar enam bulan ini.
Warga menyesalkan belum adanya tindakan tegas Pemkab Situbondo. Padahal, dugaan adanya pencemaran air sungai tersebut, sangat mengganggu warga karena tak bisa menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari.
Salah seorang warga, Alif mengaku, warga terganggu dan tak bisa beraktifitas di sungai karena airnya bau anyir dan amis. Menurut Alif, bau itu semakin menyengat jika diikuti buih yang mirip seperti limbah rumput laut.
Arif mengatakan, warga sudah melayangkan surat protes ke Kantor Dinas Lingkungan Hidup. Namun masih belum juga ada tanggapan. Oleh karena itu, Alif meminta Pemkab segera mengambil tindakan tegas dugaan pencemaran air sungai tersebut. Kabarnya, perusahaan pengolahan rumput laut itu berada di Dusun Cappore, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Situbondo, Kholil, kepada sejumlah wartawan membantah tidak menindaklanjuti keluhan warga. Kholil mengaku sudah meninjau Perusahaan sekitar sebulan lalu dan telah memberikan beberapa evaluasi terkait pembuangan limbah ke sungai.
Menurut Kholil, karena dugaan pencemaran masih dikeluhkan warga, pihaknya akan kembali menurunkan tim, untuk memastikan apa pihak perusahaan tidak mengindahkan rekomendasi Dinas Lingkungan Hidup.