Mulai berkiprah sejak tahun 2010, meski tergolong sebagai pendatang baru dalam industri musik Tanah Air, namun kebersamaan mereka selama sekitar 7 tahun lebih, mampu memberikan kekuatan warna tersendiri, dari karya musik yang mereka sajikan. Band yang hingga saat ini beranggotakan Ave (Vokal), Vic (Bass), Zinx (Gitar) dan Richie
(Drum), hadir member warna dalam blantika industri musik Indonesia.
Di awal tahun 2018 ini, bersama Ascada Musik, ILIR7 Band kembali merilis single terbarunya yang berjudul “Salah Apa Aku”. Ini adalah single ke 5 yang sudah berhasil mereka rilis, setelah sebelumnya sempat merilis beberapa single yaitu Jangan Nakal Sayang, Kekasih Gelap, Cinta Terlarang, dan Sakit Sungguh Sakit“Single ini sebenarnya
sudah lama diciptakan, namun produser kami belum setuju dengan bebrapa part lirik, setelah beberapa kali di revisi, akhirnya versi inilah yang disetujui ”, jelas Vic menceritakan terciptanya single ini.
Dari sisi musikalitas, single ini masih mempertahankan paduan notasi notasi sederhana yang dengan mudah bisa dicerna, oleh pendengar. Cengkok yang khas dari karakter sang vocalist, menjadi kekuatan tersendiri, dari single ini. “Kalo untuk genre atau warna musik, kami mengusung musik pop kreatif, namun kami kembalikan kepada pendengar
untuk memilah dan mengelompokan warna musik kami”, ungkap Ave memberi alasan tentang warna musik bandnya tersebut. “Tidak bisa kami pungkiri kami lahir dari lingkungan keluarga pemain musik irama melayu di daerah kami, jadi seolah sudah menempel dengan sendirinya dengan musik yang kami ciptakan”, tambah Ave menceritakan pengaruh dalam warna musik Ilir7.
Single ini masih memilih tema tentang cinta tak berbalas, dengan alasan hal ini masih menjadi salah satu faktor strategis, untuk bisa mendapatkan respon yang baik, dari pecinta musik Tanah Air. “Single ini menceritakan tentang kekecewaan dari sebuah penghianatan, padahal kita sudah memberikan ketulusan dan kepercayaan”, tambah Ave menjelaskan tema single terbarunya ini. Seperti yang dialami group band pada umumnya, banyak hal-hal yang menyenangkan ataupun kenangan duka, yang menemani dalam perjalanannya selama ini. “Sampai saat ini mungkin kejadian tertinggal pesawat, saat mau tandatangan kontrak dengan Ascada Musik, jadi kenangan yang ga bakalan mungkin bisa kami lupakan, soalnya ticket sudah disediakan, kami tinggal berangkat ke Jakarta untuk tandatangan kontrak, ehhh kami malah telat…”, kenang Zinx menceritakan sepenggal pengalaman lucu yang tak mungkin akan dilupakan.
Beruntung, meskipun pahit, hal itu tak lantas menjadi akhir dari semangat bermusik mereka. Diakui oleh empat pria asal Lubuk Linggau ini, terpaan keras yang menghadang mereka justru semakin memotivasi mereka untuk melanjutkan perjuangan sampai ke Jakarta. “Suatu kebanggaan, band dari daerah bisa tembus ke Jakarta, dan kedepannya, kami berharap agar karya kami bisa didengarkan oleh lebih banyak orang lagi, dan memotifasi kami untuk bisa menciptakan karya musik original” harap mereka.