Nestapa Pedagang Mainan di Masa Pandemi

0
908
bhasafm
Misdan salah seorang pedagang mainan anak-anak di lokasi wisata pasir putih ( foto : Zaini Zain)

Situbondo-Pedagang keliling mainan anak-anak kelimpungan selama masa pandemi.  Betapa tidak, para pedagang mainan mengandalkan tempat keramaian untuk berjualan, sedangkan saat ini pemerintah melarang adanya kegiatan berkerumun.

Salah seorang pedagang keliling mainan anak-anak, Misdan, mengaku kesulitan menjajakan dagangannya. Setiap Sabtu dan Minggu, Misdan berjualan di lokasi wisata pasir putih, namun juga sepi pembeli karena adanya pembatasan pengunjung.

“Kadang seharian menjajakan dagangan enggak ada yang beli,” kata pria berusia 60 tahun asal Kecamatan Mlandingan, saat ditemui sedang berjualan di pasir putih, Minggu, 24 Januari 2021.

Menurut Misdan, selain berjualan di lokasi wisata, dirinya juga berjualan di tempat hajatan atau event keramaian lainnya seperti konser musik. Namun sejak pandemi, Misdan kesulitan karena acara hajatan juga dibatasi dan tak boleh ada hiburan yang mengudang kerumunan massa.

Akibatnya, pendapatan Misdan kini menurun drastis. Sebelum terjadi pandemi pendapatan kotor berjualan di lokasi wisata pasir putih bisa mencapai 200 hingga 300 ribu, namun saat ini hanya sekitar 50 hingga 100 ribu. 

Misdan mengatakan, dirinya merintis usaha berjualan mainan anak-anak sejak 1970-an. Selama menjadi pedagang mainan, baru kali Misdan merasakan pengalaman terpuruk berjualan.

“Sempat ada keinginan beralih pekerjaan, tapi mau jualan apa modalnya juga gak ada. Sekarang mau cari kerjaan lain juga susah,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.