Pelajar SLTA dan SD Situbondo Mengidap Suspect Difteri

0
536
Direktur RSU Abdoerahem, dr. Tony Wahyudi

Situbondo- Kabupaten Situbondo masih bertatus KLB atau Kejadian Luar Biasa penyakit difteri. Selama 2017 sebanyak lima warga Situbondo menderita difteri dan satu diantaranya meninggal dunia. Awal tahun ini sudah ditemukan dua penderita suspect difteri .

Dua penderita suspect difteri ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem Situbondo.  Satu penderita berstatus pelajar SLTA sedangkan satu penderita lagi berstatus siswa Sekolah Dasar.

Kedua penderita ini masing-masing berinisial AF, 18 tahun, asal Desa Pesangrahan, Kecamatan Jangkar, dan IF, 10 tahun  asal Kecamatan Besuki. AF dirawat di rumah sakit sejak 9 Januari, sedangkan IF dirawat sejak 12 Januari lalu.

Direktur RSUAbdoerahem, dr. Tony Wahyudi kepada wartawan mengatakan, satu dari dua penderita sudah bisa diperbolehkan pulang. AF kondisinya sudah mulai membaik dan akan dilakukan rawat jalan.

Tony menjelaskan, berdasarkan hasil rekam medis, kedua pasien awalnya mengalami sakit tenggorokan dan sulit makan.  Setelah dilakukan observasi medis, keduanya mengidap suspect difteri. Oleh karena itu kata Tony, pihak rumah sakit telah melakukan pengobatan intensif, mengingat penyakit difteri bisa menyebabkan kematian penderitanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, Kabupaten Situbondo berstatus KLB penyakit difteri, karena selama 2017 penderita difteri mencapai lima orang dan satu diantaranya meninggal dunia.

Abu Bakar menambahkan, berdasarkan hasil kesepakatan rapat di Provinsi Jawa Timur, Dinkes  akan melakukan vaksinasi secara massal sebanyak tiga kali, yaitu Januari, Pebruari dan Agustus. Sasaran vaksinasi anak usia 1 sampai 19 tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.