Situbondo- Satu dari 10 Calon Kepala Desa petahana yang harus bersaing dengan istrinya yaitu Yoyok Hermanto, calon kepala desa Klatakan, Kecamatan Kendit.
Yoyok Hermanto yang mendapatkan nomor urut 1, harus bersaing dengan calon nomor urut 2 Lita Arie Kartika, yang tak lain istrinya sendiri. Saat kampanye penyampaian visi dan misi, calon kades nomor 2 mengaku mendukung visi dan misi nomor urut 1 yang tak lain suaminya sendiri. Alasanya, karena ingin menjadi istri yang setia.
Menurut Yoyok Hermanto, pencalonannya kali ini merupakan periode terakhir dirinya maju jadi calon kepala desa. Yoyok mengaku tidak tahu kenapa tidak ada calon lain mau maju menjadi calon kepala desa di desanya.
Yoyok hermanto berbagi kunci sukses menjadi kepala desa. Selain harus memiliki program pro rakyat, seorang kepala desa harus melayani rakyatnya selama 24 jam. Selain itu kata Yoyok Hermanto, seorang kepala desa tidak boleh korupsi dan harus selalu ada untuk masyarakatnya.
Lebih jauh Yoyok Hermanto mengatakan, jika kembali terpilih menjadi Kepala Desa Klatan, dirinya akan tetap pada komitmennya yaitu tidak mengkorupsi dana desa. Yoyok mengaku akan membuka akses jalan ke lokasi wisata religi di desanya, serta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya melalui dana desa.
Sementara itu, Ketua panitia Pilkades Klatakan, Abdul Kholik mengaku, tidak ada masalah dengan dua pasangan calon yang masih pasangan suami istri di desanya. Masyarakat akan memilih sesuai hati nuraninya pada 23 Oktober mendatang.
Menurut Kholik, agar pelaksanaan pilkades di desa Klatakan berlangsung sukses, panitia menyiapkan hadiah utama berupa sepeda serta sejumlah hadiah lainnya dan doorprize.
Kholik menambahkan, di Desa Klatakan ada 4.327 pemilih. Saat ini panitia fokus melakukan simulasi pilkades e-voting, karena baru pertama kali di desanya melangsungkan pilkades dengan sitem elektronik.