
Situbondo-Rapat paripurna DPRD Situbondo mengesahkan APBD 2021, Senin kemarin. Paripurna berlangsung singkat sekitar 40 menit. Penyampaian Pendapat Akhir (PA) masing-masing fraksi disampaikan cukup singkat, karena fraksi partai pendukung pemerintah yaitu PPP, Gerindra, PDI Perjungan dan Demokrat disampaikan satu juru bicara.
Hanya Fraksi PKB dan Fraksi Partai Golkar menyampaikan Pendapat Akhir APBD 2021. Meski begitu, enam fraksi di DPRD semuanya menyetujui APBD 2021 yang cukup lama sempat terkatung-katung.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengaku bersyukur karena APBD 2021 akhirnya bisa disahkan. Bupati yang akrab dipanggil Bung Karna itu mengapresiasi terhadap DPRD, karena secara marathon membahas APBD dan mengesahkan sebelum tanggal 15 Maret 2021 yang merupakan batas akhir pengesahan APBD.
“Mungkin ini pembahasan APBD tercepat. DPRD melakukan pembahasan dalam waktu yang relatif singkat.” Katanya ditemui usai paripurna di Kantor DPRD, Senin, 8 Maret 2021.
Menurut Bung Karna, percepatan pembahasan APBD menunjukan komitmen yang sama antara DPRD dan Pemkab. Pengesahan APBD itu semata-mata untuk kepentingan rakyat Situbondo, karena tidak akan ada pembangunan tanpa APBD.
“Komitmen kebersamaan seperti ini akan terus dijaga demi kelancaran pemerintahan kedepan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Situbondo, Edy Wahyudi mengatakan, semua fraksi menyetujui pengesahan APBD. Berdasarkan Pandangan Akhir fraksi-fraksi, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan pemerintah.
Edy menambahkan, dokumen pengesahan APBD yang telah ditandatangani Bupati dan unsur Pimpinan akan dikirim ke Gubernur Jawa Timur untuk di evaluasi.
“Ada batas waktu sekitar 15 hari Gubernur mengevaluasi APBD 2021. Sebelum dikeluarkan Perbup APBD 2021, DPRD dan Pemkab akan melakukan pembahasan bersama sesuai evaluasi Gubernur,” ujarnya.
Perlu diketahui, di dalam nota keuangan yang disampaikan Bupati Karna Suswandi, bahwa APBD 2021 masih defisit sekitar 120 miliar, mengingat anggaran belanja lebih besar dibandingkan pendapatan. Pendapatan APBD sebesar 1 triliun 718 miliar lebih, sementara anggaran belanja mencapai 1 triliun 838 miliar lebih.
Defisit anggaran ini akan tertutupi dari sisi penerimaan pembiyaan yang diperkirakan mencapai 120 miliar 403 juta lebih. Penerimaan pembiayaan tersebut merupakan Silpa atau Sisa Lebih Penggunaan Angaran 2020.
Reporter : Zaini Zain