25.8 C
Situbondo
Senin, Desember 9, 2024

Titik Balik, Memahami Khittah NU Dari Buku Karya Kiai Azaim

Situbondo- Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, menjadi narasumber acara bedah buku di aula kantor PCNU Situbondo, Minggu kemarin. Bedah buku “Reaktualisasi Khittah An-Nahdliyah” merupakan karya Kiai Azaim sendiri.

Selain kiai Azaim, bedah buku juga menghadirkan narasumber pembanding, yaitu Rais Syuriah PCNU Situbondo KH. Zainul Mun’in Husni. Buku “Reaktualisasi Khittah An-Nahdliyah” semacam jalan titik balik menjelang satu abad berdirinya NU. Buku tersebut bisa menjadi pedoman berfikir, bersikap dan berperilaku warga NU.

Ketua panitia satu abad PCNU Situbondo, Zakariya Al Ansori mengatakan, membedah buku “Reaktualisasi Khittah An-Nahdliyah”, mengajak warga NU memahami sejarah berdirinya NU hingga lahirnya khittah NU. Buku yang ditulis Kiai Azaim tersebut memberi pencerahan dan pemahaman tentang NU, mengingat Kiai Azaim sendiri merupakan cucu KHR. As’ad Syamsul Arifin, mediator berdiri NU sekaligus tokoh penting dalam sejarah perjalanan NU.

“Misalnya, apa makna Syaikhona Kholil Bangkalan melalui santrinya KH. Hasyim Asy’ari mendirikan NU? Kenapa pula Kiai Kholil memberikan restu berdirinya NU melalui santri bernama Kiai As’ad, pasti di dalamnya ada makna dan filosofi tersendiri yang harus digali dan dipahami,” ujar Zakariya, Minggu, 30 Oktober 2022.

Menurut Zakariya, buku “Reaktualisasi Khittah An-Nahdliyah” merupakan jalan untuk memahami NU secara utuh. Buku tersebut bisa menjadi wawasan dan pegangan bagi seluruh warga sehingga mengerti garis perjuangan NU.

“Buku ini semacam titik balik. Kalau kita tidak tahu sejarah masa lalunya, maka kita tidak akan mengerti tujuan akhirnya. Jadi kami sangat beruntung bisa membedah buku karya Kiai Azaim ini,” ujarnya Zakariya yang juga Wakil Katib PCNU Situbondo.

Dijelaskan, bedah buku “Reaktualisasi Khittah An-Nahdliyah” karya Kiai Azaim, merupakan satu dari 136 kegiatan PCNU Situbondo menjelang satu abad NU. Selain bedah buku, pada 10 November mendatang juga akan digelar napak tilas dari kantor PCNU Situbindo ke pondok peantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo.

“Tentu kita ingin tabarrukan mengharap barokah dari sosok pahlawan nasional Kiai As’ad Syamsul Arifin. Mudah-mudah napak tilas nanti kian meneguhkan kita semua mengamalkan nilai-nilai Aswaja,” terangnya.

Sementara itu, bedah buku “Reaktualisasi Khittah An-Nahdliyah” karya Kiai Ahmad Azaim Ibrahimy di aulu PCNU Situbondo, tak hanya diikuti pengurus dan warga NU, melainkan diikuti berbagai kelompok profesi.

“Mengikuti bedah buku ini menambahkan wawasan kita tentang NU dan nilai-nilai Aswaja,” ujar Direktur LBHNU, Badrus Saleh.

Reporter: Zaini Zain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles