Situbondo, bhasafm.co.id- Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk memastikan ketersediaan dan harga sembako di pasar tradisional.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga sejumlah sembako cenderung naik sehingga harus dipastikan bahwa harganya masih terjangkau dan ketersediaan stok sembako aman.
Sekretaris Diskoperindag Kabupaten Situbondo, Andi Jaka Setiyawan mengatakan, hasil pantauan yang dilakukan di tiga pasar tradisional yakni di Pasar Panji, Pasar Senggol dan Pasar Mimbaan, harga sembako masih stabil dan ketersediaan stok aman hingga usai Nataru.
Kata Andi Jaka, sidak ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa harga sembako masih dalam jangkauan dan stoknya aman, tidak ada yang langka, termasuk stok beras yang melimpah.
Hasi sidak terpantau, harga beras premium kisaran Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram, beras medium Rp12.000 hingga Rp13.500 per kilogram. Harga tersebut dinilai stabil.
Sementara harga komoditas protein hewani juga masih terkendali. Seperti harga daging ayam potong Rp35.000 per kilogram, telur ayam ras Rp30.000 per kilogram, dan daging sapi Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram.
Menurut Andi Jaka, harga daging sapi selalu stabil sekalipun menghadapi hari-hari besar nasional maupun hari-hari besar Islam. Untuk harga komoditas bumbu dapur, cabai rawit merah sudah turun, yakni Rp35.000 per kilogram, bawang merah juga tinggi, Rp44.000 per kilogram. Bawang putih harganya masih tetap dan tidak bergeser sejak beberapa bulan yang lalu yakni Rp30.000 per kilogram.
Diskoperindag akan terus melakukan pemantauan stabilisasi harga dan ketersediaan stok secara berkala sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat, agar harga sembako terjangkau dan ketersediaan stok aman.
Andi Jaka mengimbau kepada para pedagang agar tidak menimbun sembako dan tetap menjual dengan harga pasaran. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
