Kawasan Pasir Putih Dijadikan Pusat Industri Halal IKM dan UMKM

0
713
bhasafm
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat memaparkan visi produk halal IKM dan UMKM di Gedung Serba Guna Pasir Putih, Rabu, 24 Mei 2021 (Foto: Zaini Zain)

Situbondo- Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI) Jawa Timur, menandatangani MoU Halal Value Chain (Rantai Nilai Halal) dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Situbondo Karna Suswandi, di gedung serba guna pasir putih, Rabu kemarin.

Kawasan pasir putih akan menjadi pusat percontohan produk halal untuk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Penandatangan MoU melibatkan 27 mitra kerja, terdiri dari perguruan tinggi, pondok pesantren, pelaku UMKM serta lembaga pemerintahan dan organisasi kepemudaan.

Menurut Gubernur Jawa Timur,  Khofifah Indar Parawansa,  dirinya memilih Kabupaten Situbondo sebagai tuan rumah, mengingat Kabupaten bertajuk kota santri itu memiliki banyak pesantren. Para Kiai diharapkan ikut mendorong industri halal.

“Hanya Kabupaten Situbondo yang secara implisit menyebut sebagai kota santri. Maka pemilihan kota santri menjadi pusat produk halal sudah sangat tepat,” terangnya, saat memaparkan visi industri halal, Rabu, 26 Mei 2021

Khofifah menambahkan, saat ini produk halal sudah menjadi tren masyarakat global. Tidak hanya sektor industri halal, sejumlah Negara mulai mengembangkan wisata halal sebagai visi besarnya pengembangan pariwisata.

“Oleh karena itu, mari kita terus dorong keberadaan IKM dan UMKM di Jawa Timur berlomba-lomba menjadikan produk halal ini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Jawa Timur, KH. Noor Shodiq Askandar, mengatakan, ada dua fokus Halal Value Chain yaitu pemberdayaan ekonomi IKM dan UMKM dan setifikasi halal. Pihaknya akan melakukan pendampingan bagi pelaku IKM dan UMKM melakukan sertifikasi halal.  Untuk pelaku IKM terutama kuliner sudah menjadi kebutuhan untuk memberikan jaminan agar produknya halal.

“Masyatakat Indonesia mayoritas muslim, jadi perlu ada jaminan produknya halal. Ini kebutuhan untuk pengembangan ekonomi,” ujarnya.

Dijelaskan, melalui MoU sentra produk halal di kawasan wisata pasir putih, diharapkan Jawa Timur akan menjadi pusat produk halal di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng sejumlah pihak termasuk pondok pesantren.

“Jawa Timur memiliki banyak pondok pesantren yang sebenarnya bisa menjadi basis ekonomi besar produk halal. Hanya saja pengembangan ekonomi pesantren belum terkelola dengan baik. Saat ini kita akan mulai lakukan pendampingan itu,” ujarnya

 

Reporter: Zaini Zain

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.