Komisi II DPRD Situbondo Usul Belanja Tak Terduga Ditambah Jadi 10 Miliar

0
413
Bhasafm
Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto (foto; Zaini Zain)

Situbondo- Komisi II DPRD Situbondo meminta Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkab Situbondo, agar menambahkan belanja tak terduga di APBD  2021.

Pasalnya, DPPKAD hanya menganggarkan belanja tak terduga sebesar 5 Miliar. Padahal, anggaran tak terduga dipergunakan untuk kedaruratan seperti penanganan Covid maupun bencana alam.

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Hadi Prianto, tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi Covid akan selesai. Kalau Pemkab tidak jeli melakukan estimasi anggaran belanja tak terduga, maka penanganan Covid bisa jadi tidak akan maksimal.

“Kalau anggarannya minim bisa jadi harus menunggu refocusing anggaran atau menungggu Perubahan APBD yang prosesnya sangat lama, padahal penanganan kedaruratan harus disegerakan” katanya, ditemui di Kantor DPRD Situbondo, Selasa, 15 Desember 2020.

Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, belanja tak terduga bukan hanya diperuntukan penanganan Covid, melainkan untuk kebencanaan. Secara geografis Kabupaten Situbondo termasuk daerah rawan bencana.

Oleh karena itu, Komisi II DPRD Situbondo mengusulkan penambahan anggaran belanja tak terduga menjadi 10 Miliar.  Apalagi, Pemerintah pusat telah berkirim surat untuk pelaksanaan vaksinasi Covid yang anggaran operasionalnya harus ditanggung Pemerinah daerah.

“Kita kan tidak tahu apakah tahun depan penyebaran Covid sudah gak ada lagi karena kalau melihat trennya sekarang pasien Covid malah kian tak terkendali,” terangnya.

Lebih jauh Hadi Prianto mengatakan, bahwa usulan penambahan belanja tak terduga akan menjadi rekomendasi Komisi II. Ia berharap Tim anggaran dan Badan Anggaran akan menyetujuinya.

“Kita akan menyampaikan usulan ini. Tentu Komisi II sudah mempertimbangkan analisa terhadap kemampuan keuangan daerah,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.