 Lulusan Luar Negeri (LLN) dari Kementerian Kesehatan RI. Rabu (1/10/2025) kemarin, tim dari Kementerian Kesehatan berkunjung ke RSUD Besuki, untuk memastikan seberapa besar program tersebut memberikan kebermanfaatan bagi pelayanan kesehatan masyarakat.){kind=link}
Situbondo, bhasafm.co.id- Rumah Sakit Besuki, Situbondo, menjadi satu-satunya rumah sakit milik pemerintah daerah yang mendapatkan Program Adaptasi Tenaga Medis Warga Negara Indonesia (WNI) Lulusan Luar Negeri (LLN) dari Kementerian Kesehatan RI. Rabu (1/10/2025) kemarin, tim dari Kementerian Kesehatan berkunjung ke RSUD Besuki, untuk memastikan seberapa besar program tersebut memberikan kebermanfaatan bagi pelayanan kesehatan masyarakat.
Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Hariyono, mengaku bahwa kehadiran dokter lulusan luar negeri mampu memberikan manfaat yang sangat besar. Apalagi, dokter yang diterjunkan dalam program tersebut adalah dokter spesialis kulit, yang memang sangat dibutuhkan di Situbondo. Karena selain mengobati pasien, dokter spesialis kulit tersebut juga mentransfer keilmuannya kepada tenaga kesehatan lainnya.
Dokter Imam Hariyono berharap, program ini terus berlangsung dan rumah sakit Besuki kembali mendapatkan bantuan dokter spesialis lulusan luar negeri. Katanya, Program Adaptasi Tenaga Medis WNA LLN ini sesuai dengan visi misi Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Ulfiyah yakni Situbondo Naik Kelas. Karena dengan meningkatkan pelayanan kesehatan dan transfer pengetahuan, akan mewujudkan Situbondo Naik Kelas.
Adapun dokter lulusan negeri yang diperbantukan di RSUD Besuki selama 11 bulan terakhir ini yakni dr. Lim Suyanto, Sp.DVE, lulusan Jerman. Ia bertugas di RSUD Besuki sejak November 2024, menangani penyakit kulit. Dan selama bertugas di RSUD Besuki, ia telah menangani 396 pasien rawat jalan maupun inap dengan kasus penyakit kulit terbanyak yakni scabies, tinea, dan acne.
Selama 11 bulan berada di Situbondo, dr. Lim Susanto mengaku betah dan banyak hal baru yang diperolehnya, terutama makanan khas yang tidak ditemukannya di Jakarta maupun di Jerman, yakni jihu, ikan bakar tongkol dengan rasa yang khas, tahu walik, dan beberapa makanan lainnya. Ia juga senang bisa berbagai ilmu pengetahuan, yang berdampak terhadap meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat.