Pada tahun 2000-an (2000 sd 2003), Mike dan Q adalah duet musisi rumahan yang terus mengolah lagu-lagu The Beatles dengan teknik guitar yang dirasakan cukup menantang untuk dibawakan pada masa itu dengan nuansa bossanova. Musisi-musisi Indonesia seperti Vina Panduwinata, Chrisye, Kla Project; cukup menginspirasi proses penciptaan lagu selama 3 (tiga) tahun pertama; Pada masa 3 tahun kedua (2004 sd 2006) nama Marsmellow dilekatkan tanpa kehadiran Q dan menjadi sebuah Band Festival 2000-an yang membawakan lagu-lagu rock&roll (The Beatles, Koes Plus), tak jarang juga musik britpop dan reggae (shaggie dog dan bob marley).
Bermodalkan beberapa lagu ciptaan, marsmellow acap kali menjadi band favorite festival di masa-masa itu. 3 (tiga) tahun ketiga (2007 sd 2009), kepergian Mike untuk berkuliah di luar negeri, membuat Marsmellow berhenti menjadi band Festival untuk kemudian fokus mencipta dengan nama Band Mr. Postman dan Bloomswell (2010 sd 2012) yang berusaha menghasilkan 1 (satu) album musik.
Pergantian penggowa beberapa kali terjadi sebelum akhirnya membekukan diri pada tahun 2012. Marsmellow akhirnya hanya mengolah lagu dan menyimpannya di dalam hard disk selama 20 (dua puluh) tahun. Pada tahun 2022, kedatangan ponggawa Sunu Prasasti cukup menggugah pengolahan lagu bersama Mike yang kemudian mengumpulkan kembali seluruh ponggawa marsmellow, dengan tekad bulat untuk me-release 20 (dua puluh) lagu untuk 20 tahun yang sudah berlalu. Sesungguhnya, ini menjadikan marsmellow membuka kembali mesin waktu yang pernah dicipta, namun belum pernah diakhiri. Nama FooDoMore disematkan “orang-orang bodoh yang ingin berbuat lebih – Foo Do More” sebagai pengingat 20 tahun yang lalu dan semangat untuk 20 tahun ke depan. Marsmellow tidak pernah membubarkan diri, karena tercipta dari persahabatan yang diisi dengan musik yang abadi, dan kini FooDoMore adalah sebuah sublimasi mesin waktu imajinasi yang dibuka kembali. FooDoMore : We don’t create music; music creates us.! The M for Mike Maestro : menjadi leader, vocalist, guitarist, pencipta lagu dan pengikat seluruh ponggawa. The Q Brothers (Qyus): menjadi pencipta sekaligus guitaris yang merupakan saudara dekat dari another Q (/Qyar/Qbill) yang sempat silih berganti menjadi personil The T Brothers (Tekol) : menjadi warna yang selalu memperkuat dengan keyboard. Fandi dan Arie menjadi musisi dari keluarga musisi The A for Andi : icon guitarist dengan lagu-lagu gun and rose bergaya anak motor sebagai inspirasi dalam membawakan melody lagu-lagu yang dibawakan The J for John Saragih : menjadi drummer sekaligus pengarah para ponggawa serta pencipta lagu The S for Sunu Prasasti : menjadi bassist sekaligus music director / arranger The Misterious C : Salah satu ponggawa (dari 2) yang belum memutuskan untuk melanjutkan bergabung kembali dengan
FooDoMore Foogethers : Based on Untold True Love Story Lagu adalah mesin waktu yang tercipta dalam sebuah perjalanan masa lalu, kini dibuka setelah 20 tahun tercipta kala itu. FooDoMore terbentuk bukan sebagai grup musik, tetapi sebagai lingkungan permainan satu klik yang memberi makna perjalanan menjadi lagu yang akan menjadi indah untuk kembali diceritakan suatu saat nanti. Kisah cerita cinta yang nyata. Semua lagu yang tercipta adalah kisah nyata yang juga akan menjadi notulensi rasa hati, kami dedikasikan untuk fansclub FooDoMore..FOOGETHERS! 2003 adalah awal mula dari kisah cinta nyata yang tersimpan 20 tahun lamanya, belum semua terceritakan. Memendam rasa yang seharusnya kini mulai diungkap saja. Selama 20 tahun lagu tersimpan bersama rasa yang terkubur terkadang masih membuat goresan luka saat nada – nada mulai dimainkan. 2023 FooDoMore kini berani menguak kisah cinta satu persatu. FooDoMore mulai membuka Sang Mesin Waktu; Dan semua bermula dari Hello Radio! Perjalanan FooDoMore bukanlah perjalanan akan kepalsuan, termasuk lagu-lagu yang diciptakan, penuh dengan persahabatan yang diwarnai dunia percintaan.
Chapter I Hello Radio: Chapter awal dari 20 chapters yang ada dan akan released month by month. Romantika Cinta Pertama. Hello radio bukan hanya tentang kisah cinta yang nyata, tetapi juga dedikasi dan pergerakan yang semoga dapat menjadikan radio kembali menjadi media favorite anak muda di Indonesia, seni mengungkap cinta atau pun bercerita tentang rasa. Bagi FooDoMore, Radio bukan hanya media pemutar lagu, tetapi juga penggalan sejarah. Seperti kaset berpita yang kini sudah tidak ada, tetapi pasti kan kembali ada, suatu saat nanti; Radio adalah sebuah harapan. Kembali menghidupkan kisah, walau cinta lewat sudah. Radio bukan hanya menjadi legenda, tetapi budaya romantika dalam menyampaikan rasa dan mengudara lewat nada Hello Radio adalah single pertama FooDoMore yang akan released pada Radio Day di tanggal 11 September 2023.
Sinopsis Hello Radio: Sore itu saat merebahkan diri dalam kamar, diiringi alunan musik di radio. Sambil menunggu sesi request lagu dimulai, hanya bisa tersenyum dan tak sabar untuk segera lari menuju telephone umum. Ya, kali ini harus memberanikan diri untuk request lagu untuk dia. Dia yang telah mengikat hati dan perasaan untuk pertama kali nya dalam hidup, yang kini sedang menjauh. Lagu ini sudah dipersiapkan berhari – hari yang lalu untuk menunjukkan rasa sayang dan rindu untuknya. Rindu itu seperti kelopak bunga yang terhempas oleh hembusan angin, dan jatuh ditempat yang sudah ditentukan oleh angin. Sama seperti lagu yang di-request ke radio, gelombang radio seperti angin yang akan menyampaikan kangen ini padanya. Menciptakan penasaran yang tak kunjung henti, apakah dia tahu dikirimkan lagu ini, atau dia sedang tidak mendengarkan radio ini, atau dia tahu hanya malu untuk membalas, atau dia tahu dan tak mau peduli. Ah sudahlah, biar kan esok yang menjawab semua atas rindu ini padanya dan biar esok yang membawa dia kembali. Gejolak rasa penasaran selalu berkecamuk dalam hati. Well, Hello Radio, sampaikan satu lagu lagi untuknya !!!