Situbondo– Peringatan Hari Pendidikan Nasional di belakang Kantor Pemkab Situbondo berlangsung sangat istimewa. Semua peserta upacara mengenakan pakaian adat khas Situbondo.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, yang menjadi inspektur upacara mengatakan, para guru dan kepala sekolah mengenakan pakaian khas Situbondo, merupakan bagian untuk mengenalkan kepada khalayak luas.
Bupati mengaku sangat mengapresiasi, karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah mengawali menggunakan pakaian khas Situbondo saat mengikuti upacara Hardiknas.
Dadang menambahkan, upaya mengenalkan pakaian adat tersebut, merupakan upaya pemerintah melestarikan budaya nenek moyang. Jika pakaian adat tersebut dijadikan pakaian keseharian, akan terbentuk karakter daerah yang memiliki kekhasan tersendiri.
Menurut Dadang, pendidikan dan budaya harus bersinergi karena akan membentuk karakter. Kebudayaan akan jadi roh yang bisa jadi pengikat tanggungjawab, rasa memiliki terhadap tradisi leluhur.
Sementara itu. Kepala Disdikbud Situbondo, Fathor Rakhman mengatakan, saat ini fokus perbaikan pendidikan selaras dengan tema Hardiknas 2019, yaitu menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan.
Menurut Fathor Rakhman, Pemkab Situbondo saat ini sedang gencar-gencarnya menguatkan nilai kebudayaan untuk diangkat sebagai ikon pariwisata. Disdikbud sebagai OPD yang menangani masalah kebudayaan, juga terus menguatkan melalui berbagai program.
Saat ini kata Fathor, pihaknya memperluas penggunaan digitalisasi di sekolah-sekolah sesuai amanah Bupati. Selain itu, Disdikbud juga membentuk kelompok-kelompok tari landhung, serta memulai mengenakan pakaian khas Situbondo di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.