14 Orang Warga Situbondo Meninggal Dunia di Luar Negeri

Situbondo- Masih banyak warga Situbondo jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) illegal di luar negeri. Selama 2018 hingga 2019 tercatat 14 pekerja illegal asal Situbondo di pulangkan dari negeri Malaysia karena meninggal dunia.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pemkab Situbondo, melibatkan Kepala Desa untuk mencegah warga Situbondo menjadi pekerja illegal di luar negeri, melalui program sosialisasi perlidungan pekerja migran Indonesia, di lantai II Pemkab Situbondo, Rabu kemarin.

Menurut Wakil Bupati Yoyok Mulyadi, saat ini ada 154 orang warga Situbondo bekerja di luar negeri. Jumlah tersebut merupakan pekerja legal yang berangkat bekerja secara prosedural melalui PJTKI.

Wabup mendengar, jumlah pekerja illegal jauh lebih tinggi dibandingkan yang legal di luar negeri. Oleh karena itu, Wabup berharap partisipasi kepala desa, untuk ikut mencegah warga Situbondo berangkat bekerja secara illegal.

Wabup menegaskan, Sosialisasi perlidungan terhadap pekerja migran, merupakan bentuk kepedulian Pemkab untuk melindungi warganya yang ingin bekerja ke luar negeri. Oleh karena itu, Wabup meminta para Kepala Desa, agar selektif memberikan surat keterangan, terutama bagi warganya yang ingin bekerja ke luar negeri. Para kepala desa kata Wabup, harus mengetahui secara detail PJTKI yang akan memberangkatkan warga Situbondo bekerja ke luar negeri.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Situbondo, Budi Priono, mengatakan, pihaknya mengurus pemulangan  14 orang warga Situbondo dari luar negeri selama 2018-2019. Ironisnya kata Budi Priono, mereka yang dipulangkan karena meninggal semuanya pekerja illegal.

Budi Priono mengaku, melalui sosialisasi perlindungan pekerja migran di luar negeri, diharapkan akan mengurangi warga Situbondo berangkat bekerja secara tidak prosedural. Budi juga menghimbau warga berhati-hati bujuk rayu oknum-oknum tertentu yang menawarkan bekerja ke luar negeri.