Selalu melakukan eksplorasi di setiap karya-karya, tanpa melepaskan benang merah dan warna musik, itulah salah satu kiat ASBAK Band, untuk tetap bisa menyajikan karya musik yang layak diapresiasi. Mengawali karier bermusik sejak bulan Januari 2008, dengan karakter khas yang dimilikinya ASBAK Band hingga kini masih mendapatkan respon yang sangat baik, dari pecinta musik pop Tanah Air. Bukan hal yang mudah tentunya bagi mereka, untuk tetap bisa bertahan lebih dari satu dekade di Industri musik Tanah Air.
Sebagai pembuktian atas eksistensi dan produktifitasnya di blantika musik Tanah Air, di tahun 2022 ini, ASBAK Band kembali menghadirkan karya – karaya terbaru mereka, yang dirangkum ke dalam sebuah konsep Mini Album. Sebuah album yang merangkum single – single terbaru mereka yang sudah bisa dinikmati di berbagai layanan platform digital dan kanal Youtube ASCADA Musik. Sedikitnya sudah hadir 4 (empat) single yang berhasil mereka rilis, secara bersamaan hanya dalam kurun waktu satu bulan. Single – single tersebut adalah “Janji Untuk Setia”, “Andai Saja”, “Cinta Sendiri” dan “Kehilangan”.
Memperkaya dengan beragam corak musik, untuk menghasilkan sentuhan variasi single yang berbeda, inilah salah satu kunci utama mereka, untuk mendapatkan respon positif dari penikmat musik pop Indonesia, atas mini album yang baru saja mereka rampungkan. Namun tentunya mereka tetap mempertahankan karakter dan benang merah yang telah melekat, di single – single ASBAK Band sebelumnya. “Kita berada di industri yang sangat dinamis perubahannya, jadi kita sebagai musisi, harus selalu kekinian untuk bisa mengimbangi trend yang sedang hit saat ini”, papar Capoenk tentang tipsnya, untuk tetap bisa menyajikan karya yang bisa diterima masyarakat. Lebih dari 14 tahun melalui perjalanan karier bermusik, tentunya mereka telah banyak mengalami pasang surut. Tahun 2022 ASBAK Band tinggal menyisakan 3 personil yaitu Capoenk (Gitaris), Jovan (Vocal) dan Gondray (Bass), ketiganya sepakat untuk terus melanjutkan perjalanan karier bermusik mereka.
Dari ke empat single yang terangkum di dalam mini albumnya kali ini, mereka seperti hendak menegaskan kembali, bahwa ASBAK Band bukanlah sebuah band, yang hanya mencari posisi aman. Namun, lebih jauh dari itu mereka berani bereksplorasi, bahkan bila perlu mereka akan menabrak sebuah pola atau tatanan, untuk memberikan nilai lebih, dari karya yang mereka sajikan. ASBAK Band mampu melahirkan, karya – karya original yang mempunyai identitas, jauh dari kata plagiat. “Kita diberikan keleluasaan oleh produser, untuk mengeksplore lebih jauh, kemampuan dan imajinasi bermusik kita, tapi bukan berarti sekedar coba – coba juga, kita pastinya tetap melakukan semuanya dengan cermat, dan tetap mengedepankan nilai – nilai komersil”, ungkap Capoenk menjelaskan tentang eksplorasi bermusik ASBAK Band, di mini albumnya kali ini.
Secara keseluruhan, semua single yang terdapat di mini albumnya kali ini, masih mengedepankan corak musik pop manis, yang masih terdengar ramah di telinga pecinta musik Tanah Air. Mereka momodifikasinya ke dalam beragam beat, yang disesuaikan dengan tema dan pesan dari setiap lagunya. “Secara benang merah, kita masih mempertahankan warana musik sweat pop di semua single yang kami rilis kali ini, kita menyajikannya dalam beragam pilihan beat, menyesuaikan dengan tema dan pesan yang akan disampaikan dari lagu tersebut. Kalo dari sisi liriknya, kita tetap memilih paduan kata – kata lugas, supaya setiap orang yang dengar, akan mudah memahami makna, atau pesan moral dari single tersebut”, tutur Jovan, tentang konsep musik di mini albumnya kali ini.