Situbondo- Para pedagang di objek wisata pasir putih, ngeluruk Kantor DPRD Situbondo, pagi kemarin (31/7). Para pedagang ini mengaku di relokasi hanya karena akan dibangun hotel berbintang.
Selama dua jam, puluhan pedagang ini bertemu Komisi II DPRD Situbondo. Mereka mengaku mendukung pengembangan wisata pasir putih melalui pembanguan hotel berbintang, asal para pedagang tidak di relokasi.
Menurut Suriya Widarso, pedagang di lokasi Sidomuncul 1 mengatakan, di lokasi Pasir putih ada sekitar 250 pedagang. Selama ini mereka menggantungkan hidupnya dengan berjualan di lokasi wisata.
Suriya menambahkan, untuk rencana pembangunan hotel berbintang, ada sekitar belasan warung yang akan terkena dampaknya langsung. Para pedagang menolak di relokasi, karena pihak Perusda pasir putih belum menentukan lokasi baru.
Suriya mengaku, Direktur Pasir Putih Daniel Maulana sudah melakukan sosialisasi beberapa waktu lalu. Sayangnya kata Suriya, manajemen Perusda tidak mau mendengar masukan para pedagang.
Selain terkesan arogan, pihak manajemen juga mengaku sudah didukung DPRD. Oleh karena itu, para pedagang datang ke Kantor DPRD untuk melakukan klarifikasi, sekaligus meminta dukungan agar pedagang tak di gusur dari lokasi wisata.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Priyanto, menilai rencana relokasi pedagang itu terlalu dini dilakukan, mengingat rencana pembangunan hotel berbintang di Pasir Putih, masih dalam proses negosiasi antara Perusda, Pemkab dan pihak investor.
Hadi meminta agar pihak Perusda tak melakukan langkah apapun agar tak menimbulkan gejolak, sebelum ada aktifitas pembangunan hotel berbintang tersebut.
Menurut Hadi, Komisi II sangat mendukung keinginan para pedagang, karena para pelaku UMK tersebut harus tetap dilindungi. Oleh karena itu, Hadi meminta pihak Perusda Pasir Putih menenangkan para pedagang, agar mereka tetap nyaman berjualan, sementara investor juga merasa nyaman menanamkan modalnya.