Situbondo- Pandemi Covid-19 berdampak langsung terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Saat para pelaku industri handicraft nyaris gulung tikar, UD Akar Dewa Jati di Dusun Karanganyar, Desa Kendit, Kecamatan Kendit, malah mengukir prestasi membanggakan.
Industri kerajinan terbuat dari akar pohon jati itu terpilih menjadi juara 1 wirausaha orientasi ekspor Jawa Timur 2021. Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur menetapkan UD Akar Dewa Jati menjadi juara 1 produk ekspor, karena tetap bertahan melakukan ekspor produk ditengah pandemi.
Pemilik UD Akar Dewa Jati. Inani, mengaku bersyukur usahanya terpilih sebagai juara 1 wirausaha ekspor. Sejauh ini, semua produk kerajinannya memang di ekspor ke sejumlah Negara di benua Eropa, Amerika dan Asia.
“Produk usaha kami memang di ekspor. Kami bersyukur atas anugerah ini, mungkin karena kami terus tekun bekerja, bersabar dan selalu bersyukur,” terangnya, Minggu, 2 Agustus 2021.
Inani mengakui, saat ini omset usahanya menurun drastis. Sejak pandemi 2020 hingga 2021 pendapatannya menurun sekitar 75 persen. Sebelum pandemi, pendapatan hasil penjualan kerajinan akar kayu jati bisa mencapai 300 sampai 400 juta pertahun. Namun sejak pandemi menurun menjadi 50 hingga 70 juta.
“Kami memiliki 16 karyawan. Kami tetap bekerja meski omset menurun karena kami kasihan dengan para pekerja. Mereka sudah seperti keluarga karena cukup lama bekerja di tempat kami,” ujarnya.
Menurut Inani, semua produknya memang berkualitas ekspor, seperti berbagai perabotan rumah tangga bernuansa etnik. Saat ini, dirinya masih mengekspor produk handicraft ke sejumlah Negara, seperti Spanyol, Amerika, Norwegia dan Jepang.
Selama pandemi, Inani mengaku mengubah pola penjualan dari offline ke online. Melalui marketplace, baru-baru ini produknya laku terjual ke Malaysia dan Singapura.
“Barang-barang yang kami ekspor itu untuk pembeli tetap dan sudah melakukan kontrak. Saat ini, kami lebih banyak melayani pesanan melalui online,” terangnya.
Sekedar diketahui. Industri kerajinan bernama “Akar Dewa Jati” itu dirintis Inani bersama suaminya Humaidi sejak tahun 1998. Usaha mebeler yang dirintis Inani dan suaminya mengalami pasang surut, mulai terkendala modal, pasar hingga ditipu pembeli.
Jatuh bangun tak membuatnya menyerah. Saat ini, industri kerajinan “Akar Dewa Jati” memproduksi aneka ragam produk kerajinan dari bahan baku akar kayu jati. Selain teksturnya lebih halus dan menarik, akar pohon jati akan terlihat lebih natural dengan desain nuansa etnik.
Tak heran kalau industri kerajinan akar kayu jati ini telah menerima banyak penghargaan, baik dari pemerintah maupun perusahaan event organizer. Industri ini juga mengantongi sertifikat Kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi tahun 2010 dan penghargaan dari International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) tahun 2015.
Reporter: Zaini Zain