Situbondo- Pocong Satu, begitu sebutan nama sandi Subhan, seorang petugas pemulasaran jenazah pasien Covid di Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem Situbondo. Pria berusia 45 tahun itu adalah koordinator pemulasaran jenazah pasien Covid. Selain memandikan, Subhan juga bertugas memakamkan jenazah.
Sebagai ASN, Subhan mengaku sangat terkesan dan bangga menjadi petugas pemulasaran jenazah, karena ikut memandikan Bupati Dadang Wigiarto. Bahkan tak ada penolakan saat proses pemakaman dilakukan melalui protokol kesehatan.
“Kami sangat berkesan karena ikut memandikan dan memakamkan orang nomor satu di Situbondo,” katanya dengan nada suara terbata-bata, Selasa, 22 Desember 2020.
Subhan bertugas di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem sejak 1998. Selama 22 tahun menjadi petugas kamar jenazah, tugasnya kian berat setelah terjadi pandemi Corona. Sejak Maret hingga akhir Desember ini sudah sekitar 100 pasien Covid di mandikan dan dimakamkan.
“Kami ada enam personil bertugas memandikan, mengkafani dan memakamkan jenazah. Ada yang juga yang bertugas mendokumentasi dan menjadi sopir mobil ambulance ke lokasi pemakaman,” ujarnya.
Menurut Subhan, dirinya memberlakukan semua pasien Covid sama yaitu memandikannya secara syar’i sekaligus melalui protokol kesehatan. Semua proses pemulasaran jenazah terdokumentasi karena khawatir sewaktu-waktu ada komplain dari pihak keluarga .
Subhan mengatakan, menjadi petugas pemulasaran jenazah pasien Covid memang tidak mudah. Selain kerapkali diprotes dan bahkan dilempar keluarga pasien, dirinya harus menjaga kesehatan diri agar tetap bisa memberikan pelayanan kemanusian bagi masyarakat Situbondo.
“Sehabis memandikan jenazah kami pulang ke rumah harus steril karena di rumah ada dua orang anak dan istri khawatir tertular Covid,” ujar alumni Ponpes Nurul Jadid 1994 yang tinggal di Lingkungan Karangasem, RT 3 RW 1, Kelurahan Patokan Situbondo.